Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Hukum dan KriminalManado

Kotoran Sapi Hingga Bensin Bisa Jadi Narkoba, Ini Penjelasan BNN

×

Kotoran Sapi Hingga Bensin Bisa Jadi Narkoba, Ini Penjelasan BNN

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, SULUT – Badan Nasional Narkotika (BNN) berkolaborasi dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju menggelar sosialisasi Anti Narkoba di Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (4/8/2022).

Sosialiasi digelar di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, tidak hanya menyasar Siswa SMA, melainkan para ibu-ibu.

Riza Sarasvita, Deputi Bidang Rehabilitasi BNN pun memberikan pengenalan terkait jenis-jenis Narkoba dan beragam efeknya.

Bahkan ada jenis jamur masuk dalam kategori Narkoba, begitu juga dengan kotoran binatang dari Sapi sampai kotoran ayam bisa jadi Narkoba.

“Di desa-desa itu ada jamur yang tumbuh di Kotoran sapi atau Kotoran ayam disalahgunakan, efeknya bisa bikin mabuk,” kata Riza Sarasvita.

Zat narkoba ternyata bisa memanfaatkan lingkungan sekitar, maka kata Riza Sarasvita harus diwaspadai oleh ibu-ibu.

“Jadi ternyata Narkoba tidak hanya di kota besar, bahkan di desa-desa, maka kita harus masuk mengetahui apa terjadi di sekitar kita supaya ibu – ibu sadar apa yang terjadi, ” kata Riza.

Tak hanya jamur, bahkan bensin yang dijual eceran ternyata bisa mempengaruhi seperti Narkoba.

Ia mengisahkan ada kasus anak 9 tahun di bawa ke rumah sakit karena mengalami keterlambatan dalam otaknya.

Jadi sejak bayi anak ini di timang di dekat kios bensin eceran yang dikelola ibunya

“Sejak kecil diayun di depan kios, bensin menguap dihirup oleh anak dalam waktu lama hingga mengalami kerusakan pada otak,” kata Riza Sarasvita.

Ternyata kata Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, hal yang legal ternyata belum tentu tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan.

Selain itu, BNN juga memperkenalkan jenis Narkoba sepeti kokain, amphetamine dan metafetamine.

Penyalahgunaan Narkoba sudah dianggap bencana nasional. Tahun 2022, terdata 1,95 Persen penduduk Indonesia jadi pengguna Narkoba atau jumlahnya sekitar 3,6 juta orang

“Ini yang terdata, ada juga yang tidak terdata, ini seperti gunung es, puncaknya kecil tapi di bawahnya besar, ” ujar Tri Tito Karnavian, Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju (KIM) saat membuka sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Jalan 17 Agustus, Kota Manado, Kamis (4/8/2022).

Tri mengajak semua pemangku kepentingan untuk memerangi kejahatan penyalahgunaan Narkoba.

“Apresiasi kepada BNN (Badan Nasional Narkotik) melakukan tindakan penindakan dan pencegahan, ini harus sama – sama kita mendukung, ” ujar Tri, Istri dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ini.

Salah satu bentuk dukungan OASE KIM menggandeng BNN, Kementerian Kominfo dan Pemprov Sulut untuk menggelar sosialisasi.

Lanjut Tri Tito Karnavian, Ibu – ibu punya peran penting menguatkan ketahanan keluarga, melindungi anak anak agar terhindar dari bahaya narkoba. Apalagi saat ini penyebaran Narkoba tidak hanya sebatas di tempat hiburan malam, tapi sudah merambah hingga ke pemukiman masyarakat dan sekolah

“Anak sekolah dan mahasiswa jadi sasaran, karena mereka rentan dan mudah terpengaruh,” ujarnya.

Ia pun menegaskan ke para siswa dan mahasiswa untuk melindungi diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba

”Ingat kalian (anak-anak) harus mengetahui kalian sasaran utama. Harus sadar dan melindungi diri, kalian harus tahu dan bisa menghindari bahaya ini, ” ujarnya. (*Rizath)