Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Kunjungan Turis Melonjak Capai 1.000 Persen, Jokowi Akui Gebrakan OD-SK

×

Kunjungan Turis Melonjak Capai 1.000 Persen, Jokowi Akui Gebrakan OD-SK

Sebarkan artikel ini
manado
Presiden Jokowi dan Gubernur Sulut

manadoterkini.com, SULUT – Lonjakan kunjungan turis Tiongkok di Sulawesi Utara mencapai 1.000 persen. Tak heran, Presiden Joko Widodo mengakui akan gebrakan dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.

“Ini sungguh luar biasa. Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan pasangan Olly-Steven selaku Gubernur dan Wakil Gubernur telah melakukan gebrakan spektakuler di sektor pariwisata bagi kemajuan daerah,”ungkap Presiden Jokowi dalam dialog kampanye dan mempromosikan pariwisata Indonesia kepada ribuan warga Indonesia yang bermukim di Tiongkok, saat melakukan kunjungan kenegaraan di Negeri Tirai Bambu, di Golden Hall Sanghai Mart pada Sabtu (03/09) akhir pekan lalu.

Jokowi mengatakan, Manado mulai Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan kunjungan turis hingga 1.000 persen. Alasannya, pemerintah Provinsi Sulut mampu bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbagan di tanah air seperti Silk Air, Lion Air, Citilink dan Sriwijaya Air melakukan direct flingt (penerbangan langsung) dari empat Provinsi dan enam kota di sini (Tiongkok), menuju Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

“Sekarang di Manado banyak di bangun restorant, hotel. Banyak sekali infrastruktur pariwisata yang sedang dibangun di Bumi Nyiur Melambai. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa,” ujar Jokowi, sambil menegaskan, bawa sektor pariwisata secara langsung ikut menopang pertumbuhan perekonomian masyarakat.

“Karena itu saya minta seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Tiongkok untuk berkampanye dan mempromosikan wisata Indonesia. Ajak mereka menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara,” paparnya.

Presiden membandingkan pariwisata Indonesia dengan Malaysia, yang sudah dikunjungi 24 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam satu tahun. “Thailand lebih hebat lagi, didatangi 28 juta wisman,” tandasnya.

Indonesia di 2015 dikunjungi 10,4 juta (wisman) atau naik 10,3% dari tahun sebelumnya. Tapi itupun masih kala jauh dibandingkan dengan dua negara tetangga kita, Malaysia dan Thailand.

“Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman),” tegas Presiden Jokowi lagi.

Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjelaskan bahwa dirinya telah menandatangani kerja sama bidang pariwisata dengan Presiden Xi Jinping tahun lalu setelah peringatan Konferensi Asia Afrika 2015. Saat itu kedua negara berupaya untuk mendatangkan sepuluh juta wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia, termasuk Sulut upaya ini telah mulai membuahkan hasil menggembirakan, tandas Jokowi.

Sementara Gubernur Olly Dondokambey SE di setiap kesepatan bersama rakyat membeberkan alasan sektor pariwisata menjadi program prioritas pemerintahan OD-SK bersama sektor lainnya seperti pertanian, perkebunan, pendidikan dan Kesehatan.

“Tujuannya menopang program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) yang dicanangkan beberapa waktu lalu di Bolsel,” katanya.

Olly juga menyebutkan bahwa penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu target utama pemerintah saat ini. “Sesuai visi misi kami mewujudkan Sulut sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing. Dan taman laut bunaken menjadi senjata utama untuk memprosikan pariwisata Sulut,” ujarnya.

Terkait dengan kerjasama dengan beberapa maskapai penerbagan tanah air melakukan penerbangan langsung seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi, Olly tidak menampiknya. Karena apa yang dilakulan Pemprov Sulut, semata-mata untuk menurunkan angka kemiskinan serta demi kesejahteraan masyarakat.

Hasilnya sejak program ini digulir Juli hinga awal September ini, ada sekitar 17.790 turis telah berkunjung di Sulut, untuk menikmati keindahan panorama alam serta budaya Sulut, terutama Manado, Minut, Bitung, Tomohon dan Minahasa. Harapan kami selama tahun 2016 ini kunjungan wisata di Sulut bisa mencapai lebih dari 30 ribu turis mancasnegara maupun domestik masuk entry point Manado. Olly menyebutkan, biasanya wisman yang berkunjung di Sulut hanya 17 ribu-18 ribu orang pertahun, sembari menyebutkan, data terkahir Juli 2016 menunjukan jumlah kunjungan wisman mencapai lebih dari 8000 orang yang sebelumnya hanya rata-rata tidak sampai 2 ribuan orang. Begitu juga penerbagan yang biasanya hanya rata-rata 20 pesawat perbulan dan pada bulan Juli 2016 mencapai 60 pesawat atau terjadi peningkatan tiga kali lipat, terangnya.

Namun demikian keberhasilan mendatangkan ribuan turis dari Tiongkat ke daerah ini, lantas Olly langsung berpuas diri, tidaklah demikian karena gebrakan demi gebrakan terus di upayakannya semisal Pemprov Sulut terus membangun kerjasama destinasi antar Provinsi dan antar daerah (net-working) dalam pembangunan pariwisata, pembangunan ekonomi kedepan di kawasan Timur Indonesia (KTI), bersama-sama mempromosikan wisata laut bunaken, raja ampat, wakatobi, atau juga mempromosikan wisata sejarah (perang dunia II) di morotai dan sentani papua dengan pintu masuk (entry point-nya) adalah Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, tandas orang nomor satu di Sulut ini.(tim)