Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Peran Penting SDM dalam Pembangunan Ekonomi Kota Manado, Ini Kajian Analisis Penyerapan Tenaga Kerja (I)

×

Peran Penting SDM dalam Pembangunan Ekonomi Kota Manado, Ini Kajian Analisis Penyerapan Tenaga Kerja (I)

Sebarkan artikel ini
Walikota GSVL
Walikota Manado GS Vicky Lumentut

manadoterkini.com, MANADO – Peningkatan sumber daya manusia menjadi salah satu program unggulan Walikota Manado dua periode GS Vicky Lumentut. Pasalnya, SDM sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi.

“Dengan adanya SDM yang terampil dan berkualitas akan mampu mengolah SDA menjadi sesuatu yang bermanfaat. Terlebih kita akan menghadapi adanya bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia,” ujar Walikota GSVL dalam setiap kesempatan.

Makanya, sangat penting bagi Pemkot Manado untuk petakan ketenagakerjaan yang akurat guna menjadi landasan merencanakan peta produksi sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Adanya bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020 sampai 2030, nampaknya perlu perhatian yang lebih serius dalam hal memetakan dan menyiapkan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan data Bapelitbangda Kota Manado, pada tahun 2013 – 2017 pertumbuhan ekonomi di Kota Manado cenderung stabil berkisar diantara enam – tujuh persen. Selama lima tahun terakhir (2013-2017) struktur perekonomian Kota Manado didominasi oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, diantaranya: Transportasi dan pergudangan; Perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Konstruksi; Informasi dan komunikasi; dan Administrasi pemerintahan,” terang mantan Sekda Kota Manado itu.

“Tenaga kerja Kota Manado mengalami peningkatan dari semula 318.631 orang pada tahun 2013 menjadi 329.865 pada tahun 2017 dengan rata rata pertumbuhan pada kisaran 0,8 -0,9 persen. Penduduk Kota Manado kebanyakan berkarir pada rentang umur 20-54 tahun. Jika dilihat berdasarkan lapangan usahanya,tenaga kerja di Kota Manado selama 5 tahun terakhir lebih banyak terserap pada lapangan usaha tersier,” terang Sekretaris Bappelitbangda Kota Manado Jerry Lasut mewakili Kepala Badan Liny Tambajong kepada manadoterkini.com.

manado
Kepala Bapelitbanda Kota Manado dalam suatu kesempatan rapat bersama Walikota GS Vicky Lumentut

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), pada tahun 2017, sebanyak 145.237 tenaga kerja Kota Manado bekerja pada lapangan usaha tersier. Jika dilihat lebih jauh, berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016, distribusi usaha yang ada di Kota Manado didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; reparasi mobil dan sepeda motor yaitu sebesar 48,49 persen.

Diposisi kedua, sebesar 18,69 persen usaha yang ada di Kota Manado berasal dari lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Hal ini tentunya yang membuat tenaga kerja di Kota Manado lebih banyak terserap pada kategori tersebut atau kategori jasa.

Pada tahun 2017 sebesar 46,79 persen penduduk yang bekerja di Kota Manado berpendidikan SLTA, penduduk yang bekerja dengan pendidikan SLTP kebawah lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang bekerja yang sudah menamatkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Hanya 22 persen penduduk yang bekerja telah menamatkan pendidikan tinggi.

Dari sisi status pekerjaan utama pekerja di Kota Manado di dominasi oleh buruh dan karyawan sekitar 64 persen. Menjadi buruh/karyawan masih menjadi favorit di Kota Manado.

Pengangguran merupakan salah satu cermin dari kondisi ketenagakerjaan suatu daerah. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan pada tahun 2015 TPT Kota Manado mencapai 14,28 persen merupakan angka tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir, namun mengalami penurunan pada tahun 2017 hingga mencapai angka 9.35 persen.

Kondisi pengangguran dilihat dari tingkat pendidikannya, pada tahun 2013-2017 sebagian besar penganggur berasal dari penduduk yang menamatkan jenjang pendidikan SLTA. Pada tahun 2017 sebesar 58,24 persen penganggur di Kota Manado berpendidikan SLTA. Penganggur yang tidak tamat SD lebih kecil dibandingkan dengan penganggur yang sudah menamatkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Kurang dari tujuh persen penganggur tidak menamatkan pendidikan SD. Penduduk yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan yang paling mendominasi pengangguran di Kota Manado selama periode 2013-2017.

Sekitar 80 persen dari total pengangguran yang ada di Kota Manado ialah mereka yang sedang mencari pekerjaan. Selain itu, fenomena yang terlihat, pada tahun 2017 sudah mulai meningkat penganggur yang mulai mempersiapkan usaha.(bersambung/aldi)