Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Seminar Sejarah Desa Malola Berlangsung Sukses, Tanggal Ulang Tahun Desa Ditetapkan 8 Agustus 1860

×

Seminar Sejarah Desa Malola Berlangsung Sukses, Tanggal Ulang Tahun Desa Ditetapkan 8 Agustus 1860

Sebarkan artikel ini
600x300

manadoterkini.com, MALOLA — Seminar sejarah Desa Malola sukses digelar pada Senin (12/5/2025) di Balai Desa Malola. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian sejarah dan identitas lokal, serta memperkuat rasa kebersamaan masyarakat desa.

Seminar dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, antara lain Hukum Tua Desa Malola Satu, para tokoh masyarakat, tokoh-tokoh gereja, sejarawan, serta warga setempat yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Acara diawali dengan pemaparan garis besar naskah sejarah desa oleh Drs. Elias Daud Pangkey, M.Pd.

Dalam pemaparannya, Pangkey menyampaikan hasil kajian yang telah disusun sebagai dasar penulisan sejarah resmi Desa Malola.

Usai pemaparan, sesi diskusi terbuka pun berlangsung dinamis. Berbagai masukan dan koreksi disampaikan oleh peserta, terutama terkait asal-usul pendirian desa, pemerintahan desa pertama, serta penetapan tanggal ulang tahun desa.

Meskipun diskusi berlangsung cukup alot, suasana tetap berjalan kondusif dan penuh semangat kebersamaan.

Puncak dari kegiatan ini adalah pemberian penghargaan oleh Pemerintah Desa kepada para mantan Hukum Tua dan tua-tua desa sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan kontribusi mereka.

Dalam momen yang penuh haru dan khidmat tersebut, disepakati bersama bahwa tanggal 8 Agustus 1860 ditetapkan sebagai tanggal ulang tahun Desa Malola.

Hukum Tua Desa Malola, Cianly Liando, M.Pd, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menjaga warisan budaya dan memperkuat arah pembangunan desa ke depan.

“Maksud dan tujuan seminar penulisan sejarah desa dibuat adalah untuk melestarikan warisan budaya dan identitas desa, serta menjadi referensi bagi pembangunan desa yang berkelanjutan,” terang Liando.

“Harapan kami, melalui penulisan sejarah ini, Desa Malola dapat semakin berkembang, maju, dan menjadi contoh bagi desa-desa lain, serta tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada,” ungkapnya.

Drs. Elias Daud Pangkey, M.Pd menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ini.

“Bersyukur kegiatan ini berjalan dengan baik. Semoga sejarah Desa Malola ini bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat desa, tetapi juga menjadi bagian penting dari khazanah sejarah Kabupaten Minahasa Selatan,” ujarnya.

Seminar sejarah ini menjadi langkah awal yang berarti dalam merangkum dan merawat jejak sejarah lokal agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.(ren)