manadoterkini.com, MANADO – Dalam rangka memperingati hari Piodalan ke-32 Satu Tahun Ngenteg Linggih. Serta rasa syukur ratusan umat Hindu dari berbagai penjuru Sulawesi Utara menyelimuti Pura Jagadhita, Kota Manado, pada Selasa malam (10/6/2025).
Piodalan yang dalam tradisi Hindu merupakan peringatan hari lahir atau pendirian sebuah pura bukan sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi momen sakral untuk memperbarui kesucian pura dan memperkuat hubungan spiritual umat dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Upacara tersebut ini semakin bermakna karena dilaksanakan dalam suasana penuh toleransi dan persaudaraan khas Sulawesi Utara.
Hadir dalam perayaan hari Piodalan ke-32 Satu Tahun ini Ketua Umum Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, S.IP, dan Ketua PHDI Sulut, I Komang Agustria, S.T.
Dalam pesannya, Wisnu Bawa Tenaya menegaskan pentingnya menjadikan ajaran Dharma sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Ucapan kita harus mencerminkan kebenaran. Jangan berkata kasar, jangan menyebar fitnah atau kebohongan. Sebagai umat beragama, kita harus menjaga laku dan lisan agar selalu dalam jalan kebaikan,” pesannya di hadapan umat.
Ia juga mengapresiasi kehidupan beragama di Sulawesi Utara yang sarat toleransi. “Sulut menjadi contoh nyata bagaimana harmoni antarumat beragama bisa tumbuh dengan kuat. Kami melihat banyak kemajuan di sini, berkat saling menghargai satu sama lain,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, ia mengajak umat Hindu untuk terus mendukung pembangunan dan menjaga kerukunan.
“Mari terus jaga semangat persatuan dan saling menghormati. Hidup rukun itu adalah bagian dari ajaran Dharma yang indah dan luhur,” pungkasnya.
Piodalan ini menjadi pengingat bahwa keberadaan pura tidak hanya sebagai tempat sembahyang, tapi juga sebagai pusat spiritual dan budaya yang memperkuat jati diri umat Hindu di tanah Nyiur Melambai. (Pra)