manadoterkini.com, MANADO – Tragedi terbakarnya KM Barcelona 5A di seputaran Pulau Talise dan Pulau Gangga masih menyisahkan tanda tanya besar.
Tak ayal, publik pun mempertanyakan independensi penanganan insiden tersebut oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Pasalnya, ada indikasi dugaan unsur kesegajaan penyebab terbakarnya kapal tersebut.
Untuk itu, Dewan Pimpinan Pusat Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (DPP BARMAS) melalui Ketua Umumnya, Jenly Kawilarang, secara tegas mendesak APH mengusut tuntas dugaan adanya tangan-tangan jahat yang bermain dalam peristiwa ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Kami menduga kuat ada unsur sabotase dalam kebakaran kapal penumpang itu. Ini bukan hanya musibah biasa. Ada pola mencurigakan dan patut didalami oleh aparat penegak hukum,” tegas Jenly kepada media, Rabu (30/07/2025).
Jenly menyebutkan bahwa ia menduga terjadinya insiden ini dipicu karena persaingan bisnis jalur pelayaran.
“Kami menduga Insiden Terbakarnya itu, dipicu karena persaingan bisnis jalur pelayaran. Jika benar terdapat sabotase, maka ini merupakan ancaman serius terhadap keselamatan publik yang tak bisa ditoleransi,” tandasnya.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam penyelidikan agar masyarakat tidak terus terjebak dalam ketidakpastian.
“Apalagi, perusahaan pemilik KM Barcelona 5A. Merupakan salah satu perusahaan pelayaran untuk moda transportasi laut andalan masyarakat Sulawesi Utara dalam menunjang mobilitas antarpulau,”ujarnya.
Diketahui insiden terbakarnya KM Barcelona 5A selain telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan kerugian material. Bahkan membuka spekulasi tentang adanya unsur kesegajaan di balik musibah tersebut.
Apalagi belakangan dengan dibekukannya ijin