manadoterkini.com, LIKUPANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Niskala Likupang melaksanakan program kerja berupa sosialisasi dan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) melalui sistem hidroponik di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Rabu (30/07/2025).
Hidroponik merupakan suatu teknik bercocok tanam dengan menggunakan air dan larutannutrisi sebagai media tanam tanpa menggunakan tanah sehingga dapat memanfaatkan lahan yang terbatas.
Adapun jenis TOGA yang ditanam dengan sistem hidroponik oleh mahasiswa KKN adalah tanaman seledri. Tanaman ini dipilih karena memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan dan perawatannya cenderung mudah.
“Program hidroponik ini bertujuan untuk memperkenalkan metode budidaya tanaman modern yang praktis, higienis, dan efisien kepada masyarakat Desa Marinsow. Dengan memanfaatkan sistem hidroponik, masyarakat diharapkan dapat menanam tanaman budidaya, salah satunya tanaman obat keluarga seperti seledri tanpa bergantung pada lahan yang luas. Selain itu, program ini juga diarahkan untuk mendorong kemandirian pangan rumah tangga serta membuka peluang ekonomi melalui pemanfaatan hasil panen hidroponik yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis,” ujar Albertus Veda selaku penanggung jawab program kerja ini.
Rangkaian program kerja ini diawali dengan penyemaian terhadap tanaman seledri dengan media kapas dan air selama kurang lebih lima pekan.
Pada hari Rabu (30/07/2025) dilanjut dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat seledri untuk kesehatan serta edukasi terkait tata cara perawatan tanaman hidroponik.
Veda menyampaikan bahwa sistem hidroponik yang diterapkan adalah dengan metode Nutrient Film Technique (NFT), yaitu dengan mengaliri akar tanaman dengan larutan nutrisi yang terus bersirkulasi.
Instalasi yang digunakan terdiri dari 40 lubang tanam yang dilengkapi dengan netpot, sementara aliran air nutrisi digerakkan oleh pompa listrik berdaya 12 watt.
Sistem ini memungkinkan tanaman seledri tumbuh lebih cepat, sehat, dan minimnya risiko terserang hama dan penyakit dibandingkan dengan budidaya di tanah.
Penerapan sistem NFT juga relatif mudah dipelajari dan bisa diadaptasi masyarakat untuk skala rumah tangga.
“Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Marinsow mampu melihat hidroponik bukan hanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan tanaman obat keluarga atau budidaya tanaman lainnya, tetapi juga sebagai inovasi pertanian yang potensial untuk dikembangkan lebih luas lagi. Ke depan, hidroponik dapat menjadi peluang usaha baru bagi warga, baik dalam bentuk penjualan tanaman segar maupun edukasi wisata berbasis smart eco tourism. Dengan adanya keterampilan baru ini, masyarakat diharapkan semakin mandiri, inovatif, dan siap menghadapi peluang ekonomi kawasan KEK Likupang Timur,” pungkasnya.(*/red)