manadoterkini.com, MINUT – Lonjakan angka stunting di sejumlah wilayah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mendapat respons cepat dari Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting, Kevin William Lotulung. Tidak ingin masalah ini berlarut-larut, Kevin langsung mengumpulkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat untuk merumuskan strategi konkret.
Rapat yang digelar pada Senin (25/8) itu tidak hanya menjadi forum koordinasi biasa. Dalam pertemuan tersebut, Kevin dengan tegas mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran yang telah digelontorkan untuk program penanggulangan stunting.
“Anggaran yang dikeluarkan harus berbanding lurus dengan penurunan prevalensi stunting di lapangan,” tegas Kevin.
Kevin menekankan bahwa masalah stunting bukan sekadar data statistik, melainkan menyangkut masa depan generasi muda Minahasa Utara. Ia mendesak seluruh perangkat daerah untuk tidak hanya mengandalkan laporan administratif, tetapi memastikan program benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
“Minggu depan, kami akan melakukan pengecekan mendetail dan terstruktur, langsung menyentuh akar rumput permasalahan,” ujarnya.
Langkah ini menjadi penanda keseriusan pemerintah daerah dalam menjalankan intervensi maksimal, kata kunci yang menjadi hasil utama dari rapat tersebut.
Salah satu terobosan penting dari pertemuan ini adalah peluncuran gerakan “Orang Tua Asuh”. Program ini mewajibkan seluruh pimpinan daerah mulai dari Hukum Tua (Kepala Desa), Camat, Kepala OPD, hingga Bupati dan Wakil Bupati, untuk menjadi orang tua asuh bagi balita yang terindikasi stunting di wilayah tugas masing-masing.
Lewat gerakan ini, para pemimpin daerah bertanggung jawab secara langsung dalam memberikan perhatian dan pendampingan kepada anak-anak yang mengalami stunting. Mereka akan memastikan balita mendapatkan asupan gizi yang memadai, serta pemantauan perkembangan secara intensif.
“Kami ingin para pemimpin tidak hanya memimpin dari balik meja, tapi turun langsung dan hadir bagi warganya yang paling rentan,” tutur Kevin.
Dengan langkah cepat dan inovatif ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting. Program “Orang Tua Asuh” diharapkan mampu membangun keterlibatan emosional sekaligus tanggung jawab nyata dari para pemimpin terhadap kondisi anak-anak di daerahnya.
“Kami tidak akan tinggal diam. Ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang masa depan anak-anak Minahasa Utara,” pungkas Kevin Lotulung.
Langkah-langkah konkret ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkab Minut tak hanya berbicara, tapi juga bertindak. Dengan kerja sama lintas sektor dan kepemimpinan yang proaktif, stunting bukanlah masalah yang tak bisa diselesaikan dan masa depan anak-anak Minahasa Utara bisa lebih cerah.(str)