manadoterkini.com, KOTAMOBAGU – Kabar gembira bagi petani Kakao dan Gula Aren di Kotamobagu, Pasalnya, Kakao dan Gula Aren Produksi Kotamobagu dilirik pasar Jepang, bahkan siap membeli dengan jumlah yang besar.
Biji kakao serta Gula Aren yang diekspor ke Jepang, akan diolah menjadi cokelat bubuk dan diproduksi menjadi cokelat siap konsumsi.
Untuk ekspornya nanti, pemerintah Kotamobagu akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan besar yakni PT Turkodom Indonesia.
“Saat ini kami dikunjungi Direktur Utama PT Turkodom Indonesia, Ibu Cecilia Krista Tumini bersama tim untuk lakukan kerja sama, dalam pertemuan itu, kami melibatkan petani kakao yang di Perkebunan Kakao Yantaton, Kelurahan Pobundayan,” Ucap Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib.
Wali Kota menambahkan, bahwa Kakao yang diminta Jepang harus sesuai standar yang ditetapkan, seperti Kakao harus produk organik.
“Syarat utama yang diminta oleh Pak Yosugawa, pemilik perusahaan pembeli kakao dari Jepang, adalah kakao yang diekspor merupakan produk organik,” terangnya.
Sementara lanjut Wali Kota, sebagian besar kakao di Kotamobagu masih non-organik. Tapi menurutnya akan dilakukan secara bertahap, petani akan kita arahkan ke produksi organik.
Ia menuturkan, Pasar Jepang saat ini sudah menyatakan kesiapan membuat MoU dengan pemerintah daerah terkait pembelian kakao organik.
Wali Kota menambahkan, Kerja sama ini rencananya juga akan di jejaki juga daerah lain di Bolaang Mongondow Raya (BMR) untuk bisa memenuhi kuota yang diminta jepang.
Dan Pemerintah daerah akan ikut bertanggung jawab memastikan mutu produk sebelum diekspor.
Selain kakao, pihak PT Turkodom Indonesia juga menyatakan minat untuk membeli produk gula aren organik, yang dapat dijadikan pemanis coklat.
Kotamobagu sudah memproduksi gula aren di Desa Moyag, dan membuka peluang bagi daerah lain untuk berpartisipasi.
“Kita ingin menjual barang sesuai permintaan pasar, agar kualitas tetap terjaga. Pemerintah dan perusahaan sama-sama harus jujur dan konsisten dalam kerja sama ini,” terangnya.