MTerkini.com, AMURANG – Keberadaan LPG 3 Kg di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) beberapa hari terakhir mulai sulit didapatkan warga, baik di tempat Agen, pengecar, SPBU maupun warung milik warga.
“Kami sudah mencari ditempat – tempat penjualan LPG, tapi tidak ada juga, mulai dari pengecer, warung-warung, di SPBU maupun di agen tetap tidak ada, kata mereka kosong, belum masuk,” kata Frida Mondoringin Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kelurahan Bitung Kecamatan Amurang ini kepada manadoterkini.com.
Padahal kata dia, dirinya selama ini sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk beralih dari pengguna minyak tanah ke gas. “Memang untuk LPG 3 kg disubsidi dan harganya lebih murah, tapi kalau barangnya tidak ada bagaimana, otomatis pilihannmya beli gas LPG 12 kg yang harganya lebih mahal atau pilih menggunakan minyak tanah yang harganya juga mahal,” keluhnya.
Hal senada dikeluhkan IRT asal Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang Helly Winokan, Dia berharap, kondisi kelangkaan LPG kiranya dapat diatasi karena sangat menyulitkan masyarakat yang hanya berharap kebutuhan memasak lewat tabung gas.
“Kami khawatir, jika kondisi kelangkaan tidak ditindaklanjuti, maka dipastikan jika ada tabung elpiji yang dijual harganya pasti melambung tinggi,” katanya.
Terkait hal tersebut Kabag Ekonomi Pemkab Minsel Adrian Sumuweng saat dikonfirmasi manadoterkini.com, Kamis (7/1) siang tadi mengatakan akan menyelidikinya lebih lanjut. Hanya saja Dia menjelaskan, berdasarkan hasil konfirmasi ke pihak Pertamina, salah satu penyebab kelangkaan LPG karena libur panjang yang berdampak pada pengiriman stok ke Kabupaten Minsel.
“Mungkin dalam dua hari ke depan, pengiriman stok LPG akan normal kembali. Kami pun mengingatkan, kondisi ini jangan dipergunakan agen maupun pengecer untuk menaikan harga secara sepihak atau tidak berdasarkan Harga Eceran Tertingginya (HET). Itu akan ada sanksinya jika melakukan hal tersebut,” tandasnya.(dav)
