Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Status Daerah Nyiur Melambai Bakal Tinggal Kenangan

×

Status Daerah Nyiur Melambai Bakal Tinggal Kenangan

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG-Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dikenal sebagai daerah nyiur melambai. Hal ini bisa dilihat karena luasnya perkebunan kelapa yang menjadi gantungan ekonomi masyarakat.

Namun sebutan tersebut bakal tinggal kenangan lantaran maraknya penebangan pohon kelapa di wilayah ini. Mirisnya lagi penebangan tidak diimbangi dengan penanaman atau peremajaan.
“Kondisi ini sudah sangat memprihatinkan, meski belum ada data pasti berapa luasan kebun kelapa yang hilang juga pohon kelapa tersisa, dari pengamatan sudah jauh berkurang. Kalau tidak ada tindak pencegahan, kedepan sebutan daerah nyiur melambai bisa hilang. Tentu akan ada kerugian besar, sebab tanaman kelapa memiliki tingkat keenomisan tinggi,” tutur tokoh masyarakat Minsel Donald Wongkar.
Dia juga menyorot pembangunan jalan perkebunan yang seringkali dimanfaatkan pembeli pohon kelapa membujuk petani. Mirisnya lagi petani seringkali terbujuk dengan kenguntungan tidak seberapa, dibanding kerugian.
“Sebenarnya tidak masalah ada penebangan kalau dimaksudkan untuk regenerasi pohon kelapa. Tapi sebelumnya harus ada peremajaan paling kurang 5 tahun. Sehingga yang dipotong memang benar-benar sudah tidak produktif. Tapi sayangnya yang terjadi tidak demikian. Bahkan tidak sedikit kebun kelapa di alihfungsikan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan mantan legislator Minsel John RM Sumual SH, Dia meminta peran pemerintah melalui instansi terkait untuk menjaga pohon kelapa. Sebab selain sudah menjadi simbol, juga perekonomian Minsel banyak ditopang dari perkebunan kelapa.
“Perlu adanya upaya menyadarkan pemilik kebun kelapa, juga disertai dengan peremajaan. Supaya bisa diwariskan ke anak cucu, bukan sekedar menjadi cerita dimasa yang akan datang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Imanuel Tapang saat ditanya mengatakan, sudah mengambil langkah antisipatif. Selain melakukan penyadaran lewan penyuluhan, juga menyediakan bantuan bibit kelapa.
“Tahun ini kita menyiapkan bantuan bibit kelapa pada petani. Ini untuk mengganti kelapa yang rusak lantaran panas tahun lalu juga mengganti pohon yang telah ditebang,” tukasnya.(dav)