manadoterkini.com, MANADO – Kepala Bappeda Manado, Peter Assa menjelaskan persoalan pengelolaan sampah di Kota Manado kian mengkhawatirkan, karenanya pemerintah butuh solusi untuk mengelola sampah yang dihasilkan setiap hari oleh warga masyarakat.
Bartje-sapaannya menuturkan bahwa pengelolaan sampah untuk Kota Manado, perlu menggunakan teknologi Waste-to-Energy (WTE), meskipun memang diakuinya bahwa hal memang memmbutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Biaya pembangunan maupun OMnya sangat mahal, Pemkot Manado sulit menganggarkan WTE tech di APBD, tetapi dengan program Pak Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang sementara dalam perencanaan DED TPA Regional (Regional Landfill) yang memasukkan salah satu WTE didalamnya maka saya percaya nantinya WTE akan turut dibantu dengan dana APBN,” ujarnya.
Dia juga mengatakan penggunaan teknologi modern WTE membutuhkan biaya yang sangat mahal sehingga untuk diterapkan di Kota Manado membutuhkan bantuan dana dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Selain biaya yang mahal, persoalan sulit di Indonesia khusunya di Kota Manado adalah pengadaan lahan.
“Alasan mengapa mesti WTE, karena itu satu-satunya jalan, selain program membangun Mind Set dan Culture Set Masyarakat untuk mandiri dan pro-aktif dalam mengelola sampah. Bila tetap bertahan dengan Landfill, katakanlah sanitary landfill, maka tetap konsekuensi logisnya, pada kurun waktu tertentu harus dilakukan pengurugan tanah dan pindah lokasi. Sementara pengadaan lahan begitu sulit di Manado” jelasnya
“Nah alternatif terbaik yg harus dipilih dan ramah lingkungan adalah WTE.” ujar Kaban Assa.(ald)