Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanManado

Peran Penting SDM dalam Pembangunan Ekonomi Kota Manado, Ini Kajian Analisis Penyerapan Tenaga Kerja (II)

×

Peran Penting SDM dalam Pembangunan Ekonomi Kota Manado, Ini Kajian Analisis Penyerapan Tenaga Kerja (II)

Sebarkan artikel ini

IPM Kota Manado Meningkat, GSVL : Kualitas SDM Jadi Perhatian

Walikota GSVL
Walikota Manado GS Vicky Lumentut

manadoterkini.com, MANADO – Masalah ketenagakerjaan yang biasanya dihadapi suatu daerah sangat berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut. Keberhasilan/kualitas pembangunan manusia biasanya dihitung berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kota Manado pada tahun 2017 sebesar 78,05 naik dari tahun 2016 dengan IPM 77,59 sehingga dapat didefinisikan sebagai status tinggi.

Predikat Status Tinggi dalam lima tahun terakhir bukan berarti kualitas manusia di Kota Manado dalam memasuki dunia kerja tergolong baik. Pada tahun 2017 tingkat penggangguran di Kota Manado sebesar 9,35 persen dan didominasi oleh penduduk usia produktif dengan pendidikan terakhir SMA ke atas.

Potensi lapangan usaha di Kota Manado terhadap penyerapan kerja dapat dihitung melalui metode LQ. Berdasarkan hasil perhitungan LQ tenaga kerja, terdapat sembilan lapangan usaha yang memiliki nilai LQ diatas 1 untuk Kota Manado.

“Ini menunjukkan sebagian besar lapangan usaha di Kota Manado menjadi sektor basis bagi perekonomian Kota Manado dalam hal penyerapan tenaga kerja,” ujar Walikota GSVL.

Lapangan usaha tersebut ialah Kontruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial, dan Jasa Lainnya.

Dari kesembilan sektor basis tersebut, sektor Real Estate adalah sektor yang memiliki nilai LQ paling besar yaitu 2,37. Sedangkan, empat sektor lainnya yaitu Pertambangan, Energi, Pengelolaan Air dan Limbah, Industri Pengolahan, Pengangkutan da pergudangan, dan Pendidikan termasuk sektor non basis pada perekonomian Kota Manado dalam hal penyerapan tenaga kerja. Ini mencerminkan empat sektor tersebut tidak menjadi sektor favorit bagi pencari kerja.

Berbagai hal yang dapat menyebabkan penduduk pada kelompok usia kerja menganggur adalah kurangnya modal, kurang memiliki keahlian yang cukup untuk membuat usaha kecil sendiri, akses terhadap pengetahuan,kurang skill dan akses informasi serta berbagai hal lain yang melatar belakanginya.

Salah satu langkah yang dilakukan Disnaker adalah membuat pusat pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia supaya tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.

Untuk itu, Walikota GSVL dalam program kerjanya bersama Mor Dominus Bastiaan membangun pusat pelatihan sehingga setiap program ketenagakerjaan Kota Manado yang menyangkut pelatihan bisa mandiri dalam usaha kerjanya.

“Selain itu juga menyiapkan fasilitas Bursa Kerja Online (BKOL). BKOL adalah unit yang menjalankan fungsi penempatan untuk mempertemukan atau memfasilitasi pertemuan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja atau pengusaha secara online,” ujar Walikota GSVL.

Kemudian yang juga dilakukan kegiatan dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian serta taraf hidup masyarakat, Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Tenaga Kerja melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk melaksanakan Manado Job Fair (Pameran bursa Kerja).

Namun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam jobfair ini diantaranya adalah jumlah pelamar lebih sedikit dari jumlah lowongan yang disediakan, jumlah pelamar dari luar Kota Manado lebih banyak daripada pelamar dari Kota Manado. Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri yang harus kita selesaikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kota Manado mempunyai daya tarik tersendiri bagi tenaga kerja dari luar Kota Manado, tidak hanya dari kabupaten/kota disekitar Kota Manado, namun juga dari luar Provinsi Sulawesi Utara.(*/aldi)