Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa

Pemkab Minahasa Gandeng Investor Asing Guna Lestarikan Danau Tondano

×

Pemkab Minahasa Gandeng Investor Asing Guna Lestarikan Danau Tondano

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, TONDANO – Pemerintah Kabupaten Minahasa terus berupaya maksimal terkait pelestarian Danau Tondano. Salah satu buktinya adalah terjadinya kerjasama antara Pemkab Minahasa dan investor dari China yang tergabung dalam LED Group dan Bapperi Group, yang bernaung dibawah Indonesia Sino National Development Committee (ISNDC).

Para investor yang berhasil digandeng Pemkab Minahasa ini diterima Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Dr Wilford Siagian MA, mewakili Bupati di ruang rapat Kantor Bupati.

Sebelum menandatangani perjanjian kerjasama, Siagian dihadapan para investor memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Danau Tondano, diantaranya sebagai sumber energi pembangkit listrik, perikanan, irigasi, hingga sektor penunjang pariwisata daerah. Namun dijabarkannya pula tiga isu yang membuat danau terbesar di Sulawesi Utara ini terancam punah, yakni penyempitan luas danau, pendangkalan dan kualitas air yang mulai menurun.

Selanjutnya, Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nofry Lontaan ST membacakan proposal usulan Pemkab Minahasa ke Kementerian PUPR, diantaranya pembangunan tanggul, pengadaan alat pengangkat eceng gondok, pembangunan jalan lingkar danau, normalisasi sungai, serta berbagai program lainnya.

Selanjutnya, Pemkab Minahasa yang diwakili Wilford Siagian dan pihak Bapperi Group diwakili Adrianus Taroreh (Chairman), dan LED Group oleh William Shi (Chairman), melakukan penandatanganan kerja sama, yang disaksikan oleh Danny Sondakh dan Suryanto Makalalag dari Bapperi Group, serta sejumlah perwakilan pejabat dari lintas instansi terkait di jajaran Pemkab Minahasa diantaranya, Kepala Bappelitbangda Minahasa Drs Donald Wagey MBA, Kepala Dinas Pemukiman Rakyat Ir Raf Moleong dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Atap Minanasa Mekry Sondey.

Sementara, Siagian usai pertemuan tersebut kepada sejumlah wartawan menjelaskan, investor dari LED Group dan Bapperi Group ini merupakan perusahaan yang menanamkan investasi di bidang pembangunan. Hanya saja, Danau Tondano dipilih secara spesifik karena penanganannya merupakan prioritas utama pemerintah saat ini.

“Sebelumnya kita memang telah berkoordinasi dan investor menanyakan kebutuhan apa yang diperlukan Kabupaten Minahasa kedepan, saya jawab yang sekarang ini telah kita siapkan lewat proposal adalah bagaimana menyelamatkan Danau Tondano,” kata Siagian.

Siagian menjelaskan, upaya penyelamatan Danau Tondano jadi prioritas pemerintah karena merupakan salah satu dari 15 danau di Indonesia yang masuk kawasan strategis nasional. “Kenapa jadi strategis, karena kelestariannya terancam. Jadi ada tiga isu yang saya sampaikan terkait Danau Tondano ini yaitu penyempitan luas danau, bahaya pendangkalan dan kualitas air yang mulai menurun,” jelasnya.

Diakuinya jika saat ini upaya penyelamatan Danau Tondano juga dilakukan dengan banyak cara, salah satunya pengajuan proposal ke Kementerian PUPR. Hanya saja upaya melibatkan investor dipandang perlu, sebab tidak semua usulan di proposal yang diajukan Kementerian PUPR akan disetujui secara serentak.

“Tidak semua yang kita usulkan akan langsung disetujui pihak kementerian, sehingga kita juga terus coba mencari sumber-sumber dana lain. Nah kunjungan LED Group dan Bapperi ke Sulawesi Utara adalah kesempatan bagi kita, makanya kita lakukan penjajakan kerja sama,” ujar Siagian.

Dijelaskan juga, investor dari LED Group dan Bapperi selain memiliki modal sendiri yang cukup besar juga diberi kepercayaan untuk meminjam uang dari World Bank dengan jangka waktu 30 tahun. “Sebelumnya mereka telah menghadap Gubernur dalam merencanakan investasi di kabupaten kota se Sulawesi Utara. Minahasa awalnya tak masuk, namun kita coba lakukan lobi-lobi dan akhirnya dilakukanlah kerja sama ini,” pungkas Siagian. (fis)