manadoterkini.com, KUMELEMBUAI – Warga Desa Kumelembuai Raya, Kecamatan Kumelembuai, Kabupaten Minahasa Selatan, mengungkapkan harapan besar mereka agar pemerintah segera mengambil langkah cepat menyusul peristiwa tanah longsor yang menutup akses jalan utama dari simpang tiga masuk ke Kumelembuai Satu.
Tanah longsor terjadi pada Selasa (15/4) setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut hingga tadi subu. Selain material longsor menimbun jalan, pila-pila jalan termasuk jalan tergerus longsor. Padahal jalan ini menghubungkan jalan utama dengan sejumlah desa lainnya, seperti Kumelembuai,Kumelembuai atas, Kumelembuai Dua, Malola, Makasili, dan Pakuure.
Intra Pongantung, salah satu tokoh pemuda Desa Kumelembuai Satu, menyuarakan keprihatinan masyarakat atas lambatnya penanganan dari pihak berwenang.
“Kami sangat berharap pemerintah lebih cepat tanggap. Jalan ini satu-satunya penghubung utama untuk aktivitas warga antar desa dari simpang tiga masuk ke Kumelembuai Raya,” ujarnya.
Akibat longsor tersebut, aktivitas warga menjadi terganggu, terutama untuk distribusi kebutuhan pokok dan akses ke fasilitas layanan publik.
Warga pun dihimbau untuk sementara waktu menggunakan jalur alternatif. Namun, jalur tersebut dinilai tidak layak dilalui kendaraan bermuatan berat dan memiliki tingkat risiko yang tinggi.
“Kami sudah berusaha membersihkan dengan tenaga manual namun, keterbatasan peralatan menjadi kendala utama. Harus ada alat berat yang diturunkan sesegera mungkin untuk mengatasi longsor ini,” tambah Intra.
Masyarakat pun mendesak pemerintah desa dan kabupaten untuk segera mengerahkan alat berat guna membuka kembali akses jalan yang tertutup.
Keberadaan alat berat sangat dibutuhkan untuk membersihkan material longsor dan memulihkan konektivitas antar-desa.(str)