manadoterkini.com, MANADO – Fenomena warga Kota Manado untuk masuk di jajaran Pemerintah Kota Manado dalam hal ini Ketua Lingkungan sangat antusias. Sayangnya belakangan seleksi terbuka yang diikuti 1.240 peserta diduga sudah masuk angin dan terkesan sudah diseting.
Dari pengakuan sejumlah calon yang ikut seleksi, terkesan tergesa-gesa mengingat pengumuman hasil lebih awal dari jadwal.
“Jadwal sebenarnya 30 Juli, namun diumumkan lebih cepat. Ada yang tidak beres dalam seleksi Ketling. Banyak yang janggal. Jangan berkedok dibalik seleksi terbuka. Kalau sudah tau begini tidak akan ikut seleksi, ” ujar sejumlah calon yang kecewa namun engan namanya disebutkan.
Terkini, informasi adanya calon dengan nilai tertinggi di Kelurahan Paal 2, Kecamatan Paal 2, padahal sudah didukung dengan petisi ratusan warga dalam hal ini tokoh masyarakat tidak diakomodir alias tidak lulus seleksi.
Tidak heran publik pun menilai seleksi ini hanya seremoni dan terkesan sudah diseting karena sudah diketuai siapa-siapa yang akang menjadi Ketua Lingkungan.
“Kalau yang diakomodir mayoritas masih didominasi orang-orang lama sebetulnya bukan hal yang mengejutkan. Karena tagline masih jelas pola lama. Harusnya sudah seharusnya dikembalikan ke aturan sesungguhnya. Semua warga kota Manado punya hak yang sama, tampa memandang latar belakang warna,” ujar pemerhati pemerintahan Hanny Kumaat kepada manadoterkini.com.
Pelak saja transparansi seleksi Ketling ini dipertanyakan warga menyusul adanya indikasi yang kurang jelas.
“Fenomena ini bukan hal yang baru. Apalagi tidak adanya sanggahan sebelum adanya pengumuman. Dewan Kota perpanjangan tangan warga Kota yang tersolimi harusnya greget terkait hal ini. Jangan hanya diam,” tugas Kumaat.
Menariknya, fenomena ini sudah menjadi atensi Ketua Komisi 1 DPRD Manado yang juga Ketua Fraksi Gerindra Jecky Dumais.
“Kita akan panggil rapat dengar pendapat (RDP, red) semua yang terkait dalam tahapan seleksi Ketua Lingkungan, baik Panitia sampai kepada Camat,” tegas Dumais.
Publik pun menanti sepak terjang Dewan Kota Manado, untuk mengawasi secara ketat proses seleksi Ketua Lingkungan agar transparan dan memiliki kredibilitas.
(ald)