Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Pangkey : Torang Samua Ciptaan Tuhan Harus Digaungkan ke Dunia Internasional

×

Pangkey : Torang Samua Ciptaan Tuhan Harus Digaungkan ke Dunia Internasional

Sebarkan artikel ini
sulut
Lefina F Pangkey saat presentasi pada pameran proyek perubahan diklat pim IV pemprov Sulut, didampingi mentor Karo Kesra dr bahagia R Mokoagow

manadoterkini.com, SULUT – Slogan kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) yakni “Torang Samua Ciptaan Tuhan” harus digaungkan sampai ke kanca Internasional. Pasalnya, philosophy ini mengandung makna penting kesadaran menjaga hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan ciptaan Tuhan lainnya. Dimana mengajak agar hidup dengan damai (Peace) dan rukun (Harmony) sebagai ciptaan Tuhan di dunia.

“Slogan ini menjadi bahan rencana aksi proyek perubahan yang diangkatnya dalam seminar satu proyek perubahan Diklat Pim tingkat IV tahun 2016,” kata Kepala Sub Bagian Fasilitas Keagamaan Setda provinsi Sulut, Lefina F Pangkey SSi-Teol, MA kepada manadoterkini.com, Sabtu (06/08/2016).

sulut
Foto bersama mentor dr Bahagia R Mokoagow, bersama tim penguji dari BKD provinsi Sulut

Untuk rencana aksi proyek perubahannya diberi judul North Sulawesi as a Center For Peace and Harmony in the World melalui pelatihan antar iman dalam isue kesetaraan yang terkandung pada slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan.

“Kegiatan yang ini diberi nama Interfaith New Generation Initiative and Engagement (INGAGE) dan nantinya bekerjasama pemerintah Sulut, The Indonesia Consortium For Religion Studies (ICRS) Gadjah Mada University, The Norwegia Agency For Development Coorporation (NORAD), The Luhteran World Federation (LWF), serta komunitas dan lembaga agama lainnya, ” ungkap Pangkey.

Dia menambakan, pada dasarnya hidup rukun dan damai merupakan pola hidup masyarakat Sulut dengan hubungan antar umat beragama yang begitu harmoni, menjadikan daerah ini aman dan nyaman, dan hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang tertarik datang dan belajar tetang kerukunan di daerah ini.

“Kerukunan umat beragama di Sulut perlu ditingkatkan, melihat peringkat daerah ini turun ke peringkat 4 di Indonesia. Selain itu, Kegiatan dimaksud agar daerah ini menjadi contoh praktis masyarakat yang sangat menjaga kehidupan dalam damai dan harmoni, ” ujarnya sembari menyampaikan kegiatan ini rencana dilaksanakan selama 7 hari, 22-28 September 2016 di Badan DIKLAT Provinsi Sulut.(alfa)