Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Edukasi dan ReligiManado

Kota Paling Toleran di Indonesia, Jadi Daya Tarik Banyumas dan Tebing Tinggi Sambangi Manado

×

Kota Paling Toleran di Indonesia, Jadi Daya Tarik Banyumas dan Tebing Tinggi Sambangi Manado

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, MANADO – Ditetapkannya Kota Manado sebagai Kota paling toleran di Indonesia, menjadi alasan bagi sejumlah daerah untuk datang melakukan study banding. Seperti halnya yang dilakukan Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, Selasa (03/04/2018).manado

Dimana rombongan Kabupaten Banyumas dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Bupati dr Budi Setiawan, didampingi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diterima Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Drs Rum Usulu mewakili Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Manado.

Sekda Usulu menjelaskan selama tahun 2017 sampai tahun 2018 kota Manado telah menerima 48 FKUB dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari kebijakan Walikota Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Bastiaan yang menjadikan Manado rumah besar yang dihuni berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.

“Dalam berbagai kesempatan, Pak Walikota selalu mengajak seluruh warga kota yang berbeda suku, agama, ras dan antar-golongan untuk menjadikan Manado sebagai rumah besar bersama tanpa memandang berbagai perbedaan yang ada. Semuanya diperlakukan sama di Kota Manado,” ujar Sekda Usulu.

Khusus untuk rohaniawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado memberikan insentif setiap bulan. “Peran serta FKUB berdampak besar bagi umat beragama di kota ini. Pemkot Manado sangat menghargai kerja keras para tokoh agama yang telah ikut menjaga keharmonisan hidup beragama dengan memberikan Insentif kepada 2000-an tokoh agama sebesar 1 juta 250 ribu per bulan,” jelas Sekda Usulu.

Lanjut dikatakan, kunci kerukunan antar umat beragama di Kota Manado terletak pada mindset masyarakat Manado yang tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar-golongan.

“Tidak saling menggangu dalam menjalankan ibadah, malahan saling menjaga tempat ibadah ketika agama yang lain sedang merayakan Hari besar agamanya, warga Manado tidak mudah terhasut dengan isu-isu pertikaian dan gesekan yang tak lepas dari peran FKUB dan BKSAUA (Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama) Kota Manado,” tandasnya.

manado

Sementara, Plt Bupati Banyumas dr Budi Setiawan mengatakan kedatangan mereka ke Manado untuk menggali informasi tentang kerukunan antar umat beragama yang merupakan daya tarik tersendiri Kota Manado.

“Kami ingin tau resepnya, Manado bisa rukun dan aman, setiap pengunjung yang datang ke Kota Manado dapat merasakan dan melihat kerukunan masyarakat di Kota Manado, kita harus ATM! amati, tiru, modifikasi resep kerukunan Manado yang luar biasa,” ujar Bupati Banyumas.

Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi Chairil Mukmin, yang memuji kualitas keimanan masyarakat Kota Manado. Dirinya berharap kunjungan kerja ini bisa menjadi embrio belajar untuk dibawa pulang ke Sumatra Utara.

“Kami ingin belajar bagaimana Manado bisa ditetapkan sebagai kota paling toleran di Indonesia, makanya saya dan beberapa anggota DPRD Kota Tebing Tinggi datang ke Kota Manado,” tukas Mukmin.

Acara diakhiri dengan pertukaran cendera mata. Tampak mendampingi Sekda Usulu, Ketua FKUB Kota Manado Pdt Renata Ticonuwu STh, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Micler CS Lakat SH MH, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Hendrik Warokka SPd DEA, Asisten III bidang Administrasi Umum Frans Mawitjere SH, Staf Khusus Walikota Drs Heri Saptono, Kepala Badan Kesbangpol Drs Hanny Solang, Kepala Bagian Pemerintahan dan Humas Steven Runtuwene SSos serta Kabag Orpad Innov Walelang.(*/tim)