Pdt. Astred Lumintang Oley, S.Th : Insentif Rohaniwan Tingkatkan Motivasi Kami Layani Jemaat
PROGRAM Pro Rakyat di bawah Kepemimpinan Walikota Manado GS Vicky Lumentut bersama Wakil Walikota Manado, Harley A.B Mangindaan telah terbukti meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kerja keras jajaran Pemkot Manado pun terus menuai prestasi, pengakuan dan penghargaan selama hampir lima tahun. Salah satu yang membanggakan adalah terkait pengelolaan keuangan yang dilakukan secara cermat, transparan, dan bersih, dimana sejumlah kantong Pendapatan Asli Daerah (PAD) Manado bisa digali dengan baik sehingga menunjukan peningkatan yang signifikan, dan berbuah manis mendapat opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian.
Imbasnya, salah satu program unggulan yang dicetuskan sejak 2010 silam, yakni dana insentif rohaniwan atau tokoh agama di Manado ikut naik dari Rp 500 ribu per tahun menjadi Rp 12 juta per tahun (lihat grafis).
Diwawancarai, Walikota GSVL mengatakan ‘Program Dana Insentif Rphaniwan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Pemkot Manado kepada para rohaniwan yang perannya menempati posisi yang penting di tengah-tengah masyarakat. Para rohaniawan merupakan mitra strategis pemerintah dalam hal pembangunan di bidang spiritual, dan juga membantu pemerintah dalam sosialisasi dan motivasi untuk mendukung program-program pemerintah. Kedepannya saya berharap, sinergitas kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat semakin ditingkatkan, sehingga kelak secara bersama-sama kita dapat mewujudkan masyarakat Manado yang tidak saja maju dan sejahtera, tetapi memiliki iman dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,”ungkapnya.
Dikatakannya pula, untuk mensejahterahkan masyarakat, ada dua pilar pembangunan yang sangat penting, yakni peran pemerintah dan peran dari para rohaniawan atau para tokoh-tokoh agama. “Rohaniwan atau tokoh agama memiliki tugas dan peran penting guna pembaharuan bagi umat atau jemaatnya. Untuk itu kalau peran kedua pilar ini (pemerintah dan rohaniwan) dapat berjalan baik, semuanya ini tentu jadi lengkap guna harapan pembangunan yang dilakukan bersama demi kepentingan masyarakat luas,” ujar mantan Ketua Pria Kaum Bapa GMIM Wilayah Manado Tenggara ini.
Ketika dimintai pendapatnya, para tokoh agama sepenuhnya memberi apresiasi positif terkait program yang secara teknis dikelola Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Manado.
Pdt Astried Lumintang-Oley STh, Ketua BPMJ Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Yohanes Bunaken sekaligus Pengurus DPC GAMKI Manado mengemukakan pemberian dana insentif, ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap para rohaniwan di Manado, termasuk kepada gereja dalam hal ini hamba Tuhan. “Kepedulian ini bukan soal jumlah, tapi tanda kami diperhatikan, dan ini menambah motivasi kami melayani jemaat. Maka kami sebagai pelayan khusus di gereja, akan terus mendoakan Pak Walikota G.S. Vicky Lumentut, Pak Wawali, Pak Sekda, dan jajarannya dan akan terus mengimbau jemaat untuk tetap menopang dan berperan aktif dalam mewujudkan segala program pemerintah di segala bidang, dan harapan kami program ini akan terus berlanjut, karena sangat positif dan bermanfaat bagi para Pendeta, terlebih khusus kami yang melayani di kepulauan,”ungkap Astied.
Sementara itu, H Abdul Rahman MoKodompit, Imam Masjid Nurul Jaryah Perum Taman Mapanget Raya mengemukakan. “Terimah kasih pak Walikota GSVL atas program ini, karena meringankan kami sebagai tokoh agama dalam menjalankan pelayanan, termasuk membantu dana operasional. GSVL membangun Manado sudah terbukti, dimana bukan saja dana insentif bagi rohaniawan, tetapi program lain sudah dirasakan manfaatnya seperti pengobatan gratis melalui program UC (Universal Coverege), Santunan Dana Duka, dan honor untuk para Kepala Lingkungan (Pala), honor untuk petugas kebersihan, juga bantuan untuk siswa kurang mampu. Jadi kalau menurut saya berikan peluang dan kesempatan kembali pak GSVL memimpin kembali kota ini, supaya program-program ini berlanjut dan lebih dimatangkan lagi,”urainya.(tim)
DANA INSENTIF ROHANIWAN DI MANADO
– 2011 : Rp500.000,- per tahun
– 2012 : Rp6.000.000,- per tahun (Rp500.000,- per bulan)
– 2013 : Rp6.000.000,- per tahun (Rp500.000,- per bulan)
– 2014 : Rp7.200.000,- per tahun (Rp600.000,- per bulan)
– 2015 : Rp12.000.000,- per tahun (Rp1.000.000,- per bulan)
