Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Gerindra dan Nasdem Siapkan Calon Penantang PAKAR di Pilkada Minsel

×

Gerindra dan Nasdem Siapkan Calon Penantang PAKAR di Pilkada Minsel

Sebarkan artikel ini

AMURANG, (manadoterkini.com)-Harapan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup – Cawabup) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu SE – Frangky D Wongkar SH (PAKAR) untuk mendapat lawan di Pilkada Minsel yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember 2015 mendatang nampaknya bakal terwujud agar Pilkada Minsel tidak akan diundur hingga 2017.

Pasalnya, Partai Gerindra dan Nasdem mengklaim telah menyiapkan pasangan calon kepala daerah untuk melawan kandidat incumbent yang di usung oleh Partai Golkar dan PDI-P.” Untuk Pilkada Minsel, kami tidak mendukung PAKAR. Hal ini dikarenakan sekarang kami dari Partai Gerindra telah menjalin komunikasi dengan partai Nasdem dan sepakat akan mengusung calon sendiri, dan calon yang akan kami usung yakni Ventje Tuela S.Sos dan Anne S Langi (Ketua DPC Gerindra Minsel,” ujar Ketua DPC Nasdem Minsel Suzy Ellen Mononimbar dan salah satu pengurus partai Gerindra Minsel Meivo Rumengan kepada manadoterkini.com. Calon yang disebut Rumengan tadi merupakan mantan wakil bupati Minsel periode 2005 – 2010 dan Ketua DPC Gerindra Minsel.

Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, pemilihan kepala daerah akan ditunda hingga pilkada serentak berikutnya tahun 2017 jika hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar sampai akhir verifikasi berkas pasangan calon pada 3 Agustus nanti.

Bahkan sejak di buka hingga penutupan pendaftaran Cabup – Cawabup Minsel, baru calon Incumbent Christiany Eugenia Paruntu SE dan Frangky D Wongkar SH dari Partai Golkar dan PDI-P yang mendaftar ke KPUD Minsel. Bahkan belum ada pasangan calon dari partai lain yang mengemuka untuk menantang PAKAR.

Karena itulah, bukan hanya partai, pasangan PAKAR pun berharap ada pasangan calon lain yang mendaftar ke KPUD Minsel. Bupati perempuan pertama di Minsel ini beralasan, jika pilkada sampai diundur hingga 2017, maka roda pemerintahan akan terganggu. Hal ini akan berdampak buruk bagi masyarakat Minsel karena pelayanan publik terhambat.” Biar bagaimanapun yang merasakan dampaknya masyarakat Minsel. Karena itu saya berharap segera muncul calon pasangan lain,” harapnya.(dav)