Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
ManadoPolitik

Pangemanan: Calon Boneka Hanya Isu, Ini Menyangkut Harga Diri Parpol

×

Pangemanan: Calon Boneka Hanya Isu, Ini Menyangkut Harga Diri Parpol

Sebarkan artikel ini

Melky PangemananSULUT, (manadoterkini.com) – Pilkada di Sulut semakin panas pasca pendaftaran semua bakal calon baik provinsi dan kabupaten/kota. Bahkanpun sempat mencuat ke publik

dibeberapa daerah di Sulut ada indikasi bakal calon yang maju bertarung melawan incumbent disinyalir dibayar, sehingga ada pesaing maju hanya untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pilkada 9 Desember mendatang.

Melihat dinamika dimasyarakat yang berkembang saat ini, Direktur eksekutif Sulut Political Institute (SPI) Sulawesi Utara (Sulut) angkat bicara. Menurut Melky J. Pangemanan, S.IP, MAP menjelaskan bahwa istilah calon boneka hanya diplesetkan segelintir orang saja.

Menurut Melky, semua partai politik dalam menentukan calon yang maju di pilkada pasti berharap menang. “Menetapkan calon bukan sekedar majukan, jadi saya yakin tidak ada istilah calon boneka,” ujar Pangemanan, Senin (10/8).

Selain pertimbangan tersebut, Ia juga mengatakan, jika partai politik memaksakan dengan mengajukan calon boneka, hal tersebut mempengaruhi harga diri dan kehormatan partai politik yang bersangkutan.

“Yang diusung adalah orang, bukan boneka. Tidak mungkin partai politik menaruh pasangan calon sembarangan, ini menyangkut harga diri dan kehormatan Partai,” ujarnya sembari berharap pilkada 2015 ini berjalan dengan aman dan tertib.

Selama ini hasil amatan SPI Sulut tidak ada yang namanya calon boneka, karena semua yang maju siap menang bukan untuk kalah. Ia juga menuturkan jika memang ada calon boneka, tentunya akan merusak citra partai politik yang ada didaerah dan calon yang bersangkutan.

“Pasti itu ada sanksi moral dan etika bagi yang bersangkutan. Apalagi kalau dia memegang jabatan politik, pasti ketika dia maju kembali baik pilcaleg ataupun pilkada ditahun yang akan datang, masyarakat tidak akan memilihnya imbas dari rekam jejak yang tidak baik,” tandas Mantan Ketua Senat Mahasiswa FISIP Unsrat Manado ini. (chris)