Tuntut Turunkan UKT, Gerakan Sam Ratulangi Demo Kampus UNSRAT

DEMO UNSRAT

MANADO, (manadoterkini.com) – Gerakan Sam Ratulangi yang tergabung dalam kelompok gabungan organisasi KNPI Manado, GAMKI Manado, GMKI Manado, HMI Manado, dan GMII Manado, Kamis (3/9) siang tadi menduduki Kantor Pusat Universitas Sam Ratulangi UNSRAT Manado. Mereka menyesali kebijakan pihak rektorat Unsrat yang diduga mematok biaya kuliah di Unsrat dengan biaya yang sangat tinggi.

DEMO UNSRAT Trisno Mais selaku Koordinator lapangan (korlap) dalam aksi tersebut mengatakan, Ini adalah aksi kepedulian kami terhadap masyarakat Sulawesi Utara dan sekitarnya. “Kami menolak kebijakan Rektor terkait dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terlalu mahal, karena dari sample yang kami temui di Fakultas Hukum Unsrat biaya UKT 1-7 juta langsung dipatok 6 juta tidak bisa nego di bawah 6 juta, ini kan bisa membatasi anak-anak yang keluarganya mempunyai ekonomi menengah kebawah untuk menuntut ilmu di kampus ini,” tegas Trisno yang juga adalah Sekfung PKK GMKI Cabang Manado.

DEMO UNSRAT Ditempat yang sama Ketua KNPI Kota Manado Jeferson Petonengan SH, MH dalam orasinya menegaskan bahwa tidak ada alasan apapun SPP dan biaya kuliah harus diturunkan. “Ada banyak rektor-rektor Unsrat yang orang tuanya kurang mampu, dan silahkan buka sejarah ada banyak Walikota/Bupati, Gubernur di daerah ini karena biaya kuliah rendah, mereka bisa sekolah dan menjadi pemimpin hidup mereka pun sejahtera, tapi kalau sampai hari ini Unsrat masih menutup mata dan menutup mimpi bagi orang-orang miskin, pemuda mahasiswa Kota Manado siap mati untuk berjuang, hidup rakyat…hidup rakyat…hidup rakyat…!!!” koar Petonengan berapi-api.

Senada dengan itu, ketua HMI Manado pun menegaskan bahwa biaya kuliah unsrat harus diturunkan, supaya anak buruh, petani, nelayan, sopir dan tukang ojek bisa belajar dengan tenang. “Katanya sumikolah (ayo sekolah) tetapi kenapa mahal, katanya Si Tou Timou Tumou Tou tapi kenapa mematikan, kembalikan hak anak petani, nelayan sopir dan tukang ojek,” ungkapnya

Menanggapi hal tersebut pihak Rektorat Unsrat melalui Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof. Sangkertadi mengatakan bahwa aspirasi ini akan kami sampaikan ke pihak Kementrian. “Kami akan perjuangkan kuota Bidik Misi Unsrat agar ditambah, supaya mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu bisa di akomodir dan bisa kuliah disini, mari kita sama-sama berjuang, kami berjuang menaati aturan yang ada dan mahasiswa berjuang untuk keadilan, sama-samalah kita perjuangkan ini di pusat,” urai Sangkertadi (toar)

1 Komen
  1. Joanita indri Sambaimana berkata

    Maju terus putra putri bangsa,ingat apa kata ASDEP TENAGA KEPEMUDAAN,sudah berapa banyak mahasiswa yang kurang mampu di bantu oleh pemerintah untuk sarjana,Master,profesor,Drs,Dra dan lain jangan hanya lingkup anak2 orang kaya atau anak pejabat yg di bantu untuk meraih gelar sarjana,sementara anak2 dri masyarakat kecik di tindas habis2san.seharusnya para tenaga pengajar dan pimpinan unsrat bangga krna banyak anak2 mudah yang mau kuliah untuk meraih cita2 yg mulia dri pada menghabiskan masa muda mereka dgn hal2 yg negatif,ayo bantu para pemuda untuk melanjutkan studi mereka di tanah sulawesi utara ini,jangan menjadi penghambat bgi mereka untuk meraih cita2 mereka.TURUNKAN BIAYA KULIAH AGAR GENERASI BANGSA INDONESIA BISA MERAIH CITA2 NEREKA.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.