Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Terlantar di Jakarta, Penjabat Gubernur Hibur Siswa SMP Tomohon

×

Terlantar di Jakarta, Penjabat Gubernur Hibur Siswa SMP Tomohon

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, (manadoterkini.com) – Usai menunaikan sholat subuh, kebiasaan setiap pagi Direkrur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri yang adalah Penjabat Gubernur Sulut DR Soni Sumarsono MDM, membuka media sosial. Tak ayal saat membuka medsos Rabu (21/10) pagi tadi, Sumarsono kaget bukan kepalang melihat ada status yang mengungkapkan 70an siswa anggota klub marchingband SMP Kristen Tomohon yang terlantar di Jakarta.

Tomohon

Melihat hal tersebut, Sumarsono langsung bergegas ke kawasan Pulomas untuk menemui anak-anak dengan sedih. “Siswa yang tertunda pulang Tomohon adalah anak-anak berprestasi yang harus dibantu. Mereka kehabisan biaya tiket. Merekapun berharap topangan keluarga dekat di ibukota,” ungkap Sumarsono di Jakarta.

Padahal, tim marchingband berprestasi ini pekan lalu berlaga di Bandung. Sudah tiga hari ditampung seadanya di AMI/ASMI. Informasi akurat bernada keluhan dan minta perhatian Gubernur itu langsung direspons Sumarsono. “Saya ibah, saya kasihan melihat anakku yang perlu perhatian orang tua,” ucapnya lirih.

Setelah koordinasi sana sini, Sumarsono akhirnya mendapatkan pinjaman dua bus dari Kemendagri. “Supaya anak-anak terhibur saya undang mereka ke TMII supaya bisa melihat anjungan Sulawesi Utara, tetapi juga melihat anjungan daerah lainnya. Mereka saya ajak mengenal nusantara,” tutur alumni S3 Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini.

SMP Kristen Tomohon

“Supaya anak-anakku puas, saya ajak juga mereka pesiar ke Ancol. Saya minta Kepala Badan Penghubung Pemerintah Sulawesi Utara di Jakarta,mengatur tiket masuk hingga makan-minum,” lanjutnya.

Bagaimana tentang rencana mereka pulang ke Tomohon? Menurut Sumarsono akan dibereskan pemerintah kota Tomohon. “Tadi saya menelpon Walikota Jemmy Eman. Beliau janji segera mengurus tiket pesawat anak-anak. Harus pulang karena segera masuk sekolah,” tegasnya.

Sesungguhnya, kepergian marchingband SMP Kristen I Tomohon ini merupakan urusan dan tanggungjawab orang tua masing-masing. “Melalui paguyuban, orangtua siswa sanggup membayar semua biaya, tetapi ternyata banyak yang menunggak. Maka tertunda pulang Tomohon,” ungkap Wakil Kepala SMP Kristen 1 Tomohon, Kris Mandang ketika dimintai keterangan Ferry Rende, Staf khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik.

Gubernur Sumarsono mengimbau agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Hal yang seperti ini, sudah sering terjadi setiap daerah mengutus delegasi seni budaya, olahraga dan sebagainya,ungkapnya.

“Saya imbau, besok-besok delegasi seperti ini dibereskan secara tuntas sebelum berangkat. Utamanya menyangkut biaya pergi hingga pulang,” imbau Sumarsono lirih.

Kepada Tim Marching band SMP Kristen 1 Tomohon yang membawa banyak piala sehingga menggoreskan tinta emas sebagai juara umum di Bandung, Pj.Gubernur memberikan apresiasi yang tinggi. “Teruslah berprestasi,” pesan alumni S2 dari sebuah perguruan tinggi di Manila Philipina itu.(alf/tim)