Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulut Capai 18435 Hektar

×

Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulut Capai 18435 Hektar

Sebarkan artikel ini

MANADO, (manadoterkini.com) – Bencana kebakaran hutan di Sulut sudah mencapai kurang lebih 18000 hektar. Untuk itu Gubernur meminta semua daerah di Sulut harus mengeluarkan SK Tanggap Darurat Bencana, Sabtu (24/10) hari ini juga.

“Kepala daerah harus laporkan kenyataan real di lapangan terkait kebakaran. Jangan sampai ada laporan yang salah seperti di Boltim Bupati melaporkan butuh segera dibantu, sementara kepala BPBD melaporkan aman saja,”tegas Penjabat Gubernur Soni Sumatra.

Dalam menghadapi permasalahan darurat bencana kebakaran ini, hal terpenting ialah rakyat yang mengalami dampak bencana kebakaran butuh bantuan dan pemerintah harus hadir membantu dalam berbagai masalah.

“Pemerintah Kabupaten/Kota jangan ragu dalam melaksanakan program penanggulangan bencana di daerah. Karena berdasar instruksi Presiden Jokowi, saat ini tidak ada kebijakan kepala daerah yang dipidanakan agar tidak ragu dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, termasuk dalam penanggulangan bencana. Jika ditemukan ada kesalahan penggunaan anggaran akan dikenakan hukuman administratif,”katanya.

Untuk itu, Gubernur mengingatkan agar seluruh stakeholders terus berkoordinasi dengan baik dan cepat, agar penanggulangan bencana bisa dilaksanakan dengan cepat hingga tidak menyebabkan hal lebih parah lagi.

“Daerah harus berstatus darurat bencana asap, agar bantuan dapat segera langsung datang dari pusat dan mempermudah pihak pemprov dalam mencari bantuan lainnya,”katanya.

Terkait satgas penanggulangan bencana harus juga segera dibentuk agar terkendali dengan baik. “Aktifkan posko penanggulangan bencana, agar semua kejadian dilapangan termonitor dengan baik,”tandasnya.

Terkait pesawat Water Booming yang akan membantu pemadaman titik api, karena wilayah kebakaran cukup luas maka akan diperhatikan mana yang menjadi prioritas pemadaman seperti wilayah gunung klabat karena berdekatan dengan bandara Samratulangi. “Mengingat bandara merupakan lokasi vital yang berdampak luas jika tidak segera diamankan. Karena kapasitas tangki air terbatas, pesawat akan memadamkan wilayah yang susah dijangkau melalui darat,”pungkasnya. (tim)