MTerkini.com, SULUT – Maraknya alih fungsi lahan di beberapa daerah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara (Sulut), mendapat perhatian serius dari Penjabat Gubernur, Soni Sumarsono. Demikian diungkapkan Sumarsono dalam pemaparannya dalam Rapat koordinasi perluasan lahan sawah, Kamis, (21/01) saat berada di Dinas Pertanian dan Peternakan Prov Sulut.
Sumorsono secara tegas meminta para Bupati dan Walikota agar membatasi alih fungsi lahan. Dia menjelaskan Pemerintah Pusat sudah tegas soal alih fungsi lahan, sayangnya ketegasan itu bobol di daerah-daerah, termasuk di Sulut. Karena itu dimintanya, Kepala daerah jangan seenaknya mengeluarkan ijin terlebih yang berhubungan dengan alih fungsi, ujarnya.
Menurutnya, dengan maraknya praktek alih fungsi lahan, akan menghambat upaya swasembada pangan sebagaimana yang digagas pemerintah pusat. Disatu sisi, dirinya berharap para Bupati dan Walikota untuk sector pertanian dikembangkan agar bisa menjadi kebagaan daerah ini.
Dirjen Otda ini juga menambakan, potensi pertanian Sulut sangat baik, karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan terlebih daerah ini, merupakan daerah agrarian.
Diketahui, sebelum kabar ini mencuat, ada aksi protes dari tokoh masyarakat Minahasa Selatan (Minsel) terkait alih fungsi lahan sawah di Desa Matani yang diperuntukan untuk pembagunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).(alfa)
