Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanEdukasi dan Religi

Tonaas Wangko Minta LMI Bantu Perangi Peredaran Narkoba

×

Tonaas Wangko Minta LMI Bantu Perangi Peredaran Narkoba

Sebarkan artikel ini
tmp_28825-IMG_20160403_090111-525077890
Tonaas Wangko LMI Pdt. Hanny Pantouw (kanan) Bersama Kepala BNN Sulut Kombes Pol Sumirat Dwiyanto (tengah) dan GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan (kiri). (foto: ist/chris)

MTerkini.com, SULUT – Tonaas Wangko Laskar Manguni Indonesia (LMI) Pdt. Hanny Pantouw, S.Th menghimbau kepada semua elemen keluarga besar LMI ikut serta memberantas peredaran Narkoba di Sulawesi Utara.

Ia mengatakan bahaya Narkoba patut diseriusi karena menyangkut masa depan bangsa. “Masalah ini menjadi masalah kita semua termasuk LMI. Karena itu saya mengajak sampai di walak-walak kita kampanyekan stop peredaran narkoba di Sulut,” kata Pantouw saat menghadiri sosialisasi bersama BNN Sulut di kantor PT. PLN Suluttenggo (31/3/2016).

Pantouw sendiri menegaskan masalah Narkoba menjadi perhatiannya sehingga Ia bisa mendirikan tempat rehabilitasi pencandu narkoba di Desa Parepei Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa.

“Saya sudah mendirikan Yayasan Bunga Bakung di Remboken. Sudah banyak pencandu narkoba yang direhabilitasi disana,” katanya.

Ia mengatakan semua yang direhabilitasi disana akan dirahasiakan dan tetap terjaga. Pantouw menggambarkan aktivitas mereka disana diisi dengan kegiatan-kegiatan sehingga mereka tidak akan ingat lagi yang namanya narkoba. “Disana ada olahraga dan sebagainya,” singkatnya.

Sementara itu dalam penelusuran manadoterkini.com lewat website, Panti Rehabilitasi Narkoba di Desa Parepei Remboken yang dikembangkan Pdt. Hanny Pantouw telah ditunjuk oleh kementerian Sosial RI sebagai tempat resmi dan diberi ijin.

Adapun sistem atau cara rehabilitasi yang dilakukan oleh yayasan bunga bakung adalah Secara Batiniah (Pemulihan secara Rohani), Secara Medis (Obat – obatan), Secara Fisik (Olahraga), Faktor Lingkungan (Family Support Group).

9Setelah selesai pada masa rehabilitasi, maka klien akan di berikan bimbingan AFTER CARE yaitu kegiatan – kegiatan rutin yang membuat klien mengalami banyak pemulihan dan kembali kepada aktifitas dan kegiatan normal. (chris)