MTerkini.com, AMURANG – Pemuda GMIM Wilayah Tompaso Baru Dua menggelar Ibadah Minggu (24/4/2016) bersama dengan jemaat GMIM Agape Bojonegoro.
Ibadah Pukul 09.00 WITA tersebut dipimpin Khadim Pnt. Patriot Sondakh dengan mengambil bacaan dalam Injil Lukas 6:27-36. Sondakh mengajak Jemaat Agape untuk terus bertekun dalam Doa dan Pelayanan serta mencontohi teladan Yesus seperti dalam bacaan kitab Lukas.
“Yesus menyatakan bahwa anak-anak Allah mestinya bertingkah laku seperti Allah, dengan mengasihi sesama manusia termasuk-musuhnya dan bermurah hati. Mengasihi musuh bukan dimaksudkan dengan kasih secara emosi yang berlebihan, melainkan menunjukkan perhatian yang tulus ikhlas terhadap kebaikan dan keselamatan kekal yang telah dimiliki oleh gereja. Bagi mereka yang melawan Allah dan umat-Nya, kita harus mendoakan mereka dan ber-upaya dengan cara membalas kejahatan dengan kebaikan, serta membawa mereka kepada Injil Yesus Kristus,” ujar Ketua Pemuda Rayon Minsel 2 ini.
Ia juga mengajak Jemaat walaupun dalam tahap membangun Gereja terua semangat dalam pelayanan dan Ibadah, sehingga Ia mengajak jemaat untuk saling mengasihi satu sama lain, bergandengan tangan berjalan bersama. “Betapa bahagia dan indahnya apabila dalam hidup kita hidup rukun dan damai termasuk mengasihi orang yang membenci kita. Sebagai orang Kristen kita harus menunjukkan kebaikan yang bukan hanya kepada orang yang berkelakuan baik, tetapi juga kepada orang yang membenci kita, bahkan memberi berkat bagi yang mengutuk,” kata Sondakh.
Hadir dalam Ibadah ini, selain Pnt. Patriot Sondkah Ketua Pemuda Rayon Minsel, juga Ketua Pemuda Wilayah Tompaso Baru Dua Pnt. Firsly Ratu, Bendahara Pemuda Wilayah Tompaso Baru Dua Shella Matheos, serta Ketua Pemuda Jemaat GMIM Penabur Liningaan Pnt. Hendrik Dayoh bersama seluruh jemaat Agape Bojonegoro.
Seperti diketahui, Jemaat Agape Bojonegoro berdiri sejak tahun 2008 dan saat ini sementara tahap Pembangunan. Walaupun telah terdaftar sebagai Jemaat di Sinode GMIM, namun perhatian dari Sinode GMIM tidak ada. Jemaat dengan sekitar 20 anggota ini se akan berjalan sendiri tanpa dituntun oleh gembala (Pendeta -red), tapi semangat jemaat setiap minggu dalam ibadah patut dicontohi yang di kordinir Karel Lolowang. Bahkan hampir di Ibadah minggu sering kali tidak ada khadim yang memimpin termasuk jemaat tidak mengikuti perjamuan kudus jika mengacu kalender Gerejawi.
Jemaat ini perlu mendapat bantuan dari berbagai pihak warga GMIM terutama dari BPMS Sinode GMIM. (dav/tim)
