manadoterkini.com, MANADO – Kota Manado hari ini diwarnai 3 aksi damai warga Sulawesi Utara. Ketiga lokasi tersebut yakni di Polda Sulut yang dilakukan kelompok massa Cipayung yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan beberapa organisasi lainnya, dengan tuntutan mengecam tindakan anarkisme Aparat kepolisian terhadap 7 kader GMKI dan mengecam aksi dugaan pemukulan aparat terhadap pengunjuk rasa dari GP Ansor Sulut sehari sesudah perayaan hari lahir Pancasila. Aksi ini dilaksanakan sekitar pukul 12.00 WITA di Halaman Polda Sulut, Kamis (9/6/2016).
Ditempat terpisah juga, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bersama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Melakukan aksi yang sama di DPRD Kota Manado dan Kantor Walikota Manado dengan tuntutan mencopot Sekretaris DPRD Kota Manado dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Manado serta 7 poin tuntutan lainnya.
Kedatangan massa GMKI di depan kantor Walikota dan DPRD Kota Manado di pagari ratusan aparat kepolisian. Bahkan saat usai melakukan upacara nasional, massa GMKI dam GAMKI berusaha menerobos barikade polisi dan beberapa menit terjadi dorong mendorong. “Kami melakukan aksi damai, bukan aksi anarkis. Ijinkan kami masuk ke rumah rakyat. Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat..,” teriak massa GMKI dan GAMKI.
Aksi serupa juga dilaksanakan oleh warga pulau Bangka di Kantor Gubernur Sulut dan DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Warga Pulau Bangka minta penghentian pengoperasian PT.Mikgro Metal Perdana (MMP). Mereka menganggap dengan beroperasinya PT MMP akan berpengaruh terhadap alam sekitar pulau Bangka.
Dalam aksi unjuk rasa di Manado hari ini berjalan tertib dan aman walaupun massa sempat tegang dan terlibat dorong mendorong dengan aparat kepolisian. Pantauan diketiga titik lokasi unjuk rasa ini dijaga ketat aparat kepolisian. Bukan hanya dilokasi unjuk rasa, dijalanan juga terpantau polisi sibuk mengatur arus lalu lintas. (tim/chris)
