Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Pemprov Sulut Mantapkan Dengan Panitia

×

Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Pemprov Sulut Mantapkan Dengan Panitia

Sebarkan artikel ini

rapat, pemprovmanadoterkini.com, SULUT – Dalam rangka menyukseskan 29th Asean Community on Disaster Management (ACDM) dan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (BPRB) Nasional 2016 di Sulawesi Utara (Sulut), pemerintah provinsi Sulut, bersama panitia pusat dan lokal mengelar rapat di Ruang C J Rantung Kantor Gubernur Sulut, Jumat (07/10/2016).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut Drs Jhon Palandung MSi yang mewakili Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw membuka rapat tersebut, memastikan pemerintah Sulut mendukung kegiatan nasional ini, yang dipastikan akan turut dihadiri Negara-Negara, 11-14 Oktober 2016 mendatang.

‘’Kami juga sudah melakukan pembersihan pembersihan lokasi di pantai beberapa waktu lalu. Ini dilakukan untuk mendukung suksesnya kegiatan yang berlangsung nanti, ” tutur  Palandung.

Sementara, Kepala Pusdiklat Penanggulangan Pencana RI Dr Bagus Tjhajono M.P.H mengatakan, ini adalah rapat koordinasi terakhir untuk kesiapan  acara puncak yang rencananya akan dilaksanakan di manado tanggal 11 s/d 14 oktober 2016 akan di buka oleh Presiden Jokowi,  dan akan dihadiri 10 pejabat setingkat menteri dan delegasisi total 50 orang dari negara -negara  Asean dan negara peninjau dari Amerika, Australia, Jepang dan New Zealand dan untuk peserta pengalaman tahun lalu sekitar 3000 orang mungkin di Manado akan lebih.

Lanjut Bagus untuk kegiatan acara tersebut adalah  seminar, kajian -kajian tentang resiko penanggulan bencana ada gelar relawan dan rally dari Manado ke tondano bersih -bersih sungai pantai ,penanaman terumbu karang ,penanaman mangrove dan pameran semua yang berhubungan resiko bencana serta ada penghargaan bagi institusi atau individu yang berkontribusi tinggi tentang penanggulangan bencana.

“Target utama adalah dalam kegiatan ini adalah penanggulan  dan pencegahan resiko bencana, ini perlu di galakan karena Indonesia adalah negara rawan bencana apalagi di Manado Sulut, rawan bencana , tanah longsor, banjir, dan kalau masyarakatnya tahu dan ada budaya bahayanya resiko bencana maka itu akan menggurangi resiko terkena bencana, ” tandasnya.

“Apalagi Manado Sulut ini sekarang banyak di kunjungi oleh wisatawan (turis) ,  oleh karena itu turis akan senang dan merasa aman serta nyaman  bahwa kota  yang di kunjunginya siap akan bencana, ” pungkas Bagus.(alfa)