Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Dondokambey : Indonesia Tercatat Negara Penangkap Ikan Terbesar Dunia, Namun Kontribusinya Kecil Terhadap Ekonomi

×

Dondokambey : Indonesia Tercatat Negara Penangkap Ikan Terbesar Dunia, Namun Kontribusinya Kecil Terhadap Ekonomi

Sebarkan artikel ini

 

ollymanadoterkini.com, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondolambey SE mengingatkan, Indonesia merupakan salah satu negara penangkap ikan terbesar, namun kontribusinya terhadap sektor ekonomi masih sangat kecil.

Hal ini disampaikannya saat membuka Lomba Masak Serba Ikan, tingkat provinsi Sulut ke-14, bertajuk Inovasi Aneka Masakan Hasil Laut ke-2 dan Bazar Hasil Perikanan, kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut dan TP PKK Sulut, Sabtu (08/10/2016).

“Meskipun Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penangkap ikan terbesar dunia, namun kita sadari kontribusi perikanan terhadap ekomomi nasional dan kesejahteraan rakyat masih sangat kecil,” ungkap Dondokambey.

“Bagi saya ini merupakan wujud penegasan dan pernayataan komitmen bersama untuk menyukseskan program nasional gerakan masyarakat makan ikan (Gemarikan) dan gerakan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) guna mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Dia menjelaskan, hal ini dikarenakan interaksi antar pelaku industri belum optimal, industri perikanan masih lemah dan fragmental, belum terintegrasi secara horisonntal (antar wilayah dan dengan sektor komplementer), dan belum terintegrasi secara vertikal (hulu-hilir, produksi pengolahan dan pemasaran baik domestik maupun mancanegara), serta angka tingkat komsumsi ikan Indonesia masih rendah bahkan berada di bawa Malaysia padahal jumlah penduduk Indonesia ada sekitar 237 juta jiwa jauh lebih banyak dibanding Malaysia yang hanya sekitar 27 juta jiwa.

Menurut hasil perhitungan angka konsumsi ikan Indonesia yaitu 39,47 kg/kapita/tahun sedangkn angka konsumsi ikan Malaysia 45 kg/kapita/tahun.

“Dengan pemahaman ini, maka dibentuklah forum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional, tingkat Provinsi Sulut sebagai bentuk dukungan Provinsi sulut terhadap tingkat konsumsi ikan di Indonesia, dengan sasaran untuk membangun kesadaran masyarakat agar gemar makan ikan, sehingga diharapkan berimplikasi pada peningkatan konsumsi ikan nasional serta untuk meningkatkan asupan gizi yang berasal dari ikan,” terang Dondokambey.

Sementara Direktur Akses Pasar Ditjen PDSPKP KKP RI Ines Rahmawati, mengingatkan masyarakat jangan sampai percaya bahwa mengkonsumsi ikan akan menimbulkan cacingan.

“Itu ndak benar, justru dengan mengkonsumsi ikan yang banyak akan lebih bergizi dan Kementerian DKP sangat konsen,” tandasnya sembari mengatakan mudah-mudahan tingkat konsumsi di Sulut dapat dipertahankan terus.(alfa)