Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanMinahasa Utara

Puluhan Waruga Kinaangkoan Kalawat Minut Direlokasi

×

Puluhan Waruga Kinaangkoan Kalawat Minut Direlokasi

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, AIRMADIDI – Setelah melewati musyawarah dan melibatkan masyarakat dan tokoh-tokoh adat, pemerintah dan lembaga pelestarian budaya serta organisasi adat, akhirnya mencapai kesepakatan bersama untuk merelokasi atau pemindahan Waruga (Kubur Batu Dotu Minahasa) Kinaangkoan, dari lokasi yang terkena proyek pembangunan Waduk Kuwil, ke lokasi yang telah ditentukan, dan dilakukan oleh tim 9 melalui Ritual Budaya, pada Kamis (15/12/2016).

“Ini sudah disepakati bersama dan dilakukan ritual pemindahan Waruga yang jumlahnya ada 47. Ini dilakukan setelah mendapat restu dari leluhur. Dan nantinya, di lokasi yang baru, Waruga-Waruga ini akan ditata rapih, karena lokasi Waruga-Waruga akan jadi lokasi wisata budaya milik Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Dan ini sangat positif dan penting bagi Pemerintah Provinsi Sulut dibawah pimpinan Bapak Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven Kandouw, serta Pemerintah Kabupaten Minut, dibawah pimpinan Ibu Bupati Vonnie Anneke Panambunan dan Bapak Wabup Ir Joppi Lengkong, yang sedang gencar-gencarnya memajukan pariwisata di daerah. Tentunya dengan bertambah lagi lokasi wisata budaya berupa Waruga, kami juga berharap ini akan menarik perhatian wisatawan untuk datang berkunjung di Sulut dan Minut,” ujar Kepala Disbudpar Minut Dra Femmy Pangkerego ME MPd.

Lebih lanjut, dari Lembaga Adat Tonsea Yan Wurangian, menyampaikan bahwa ritual adat ini dilaksanakan dalam rangka menyempurnakan Waruga yang ada, berhubungan dengan adanya pembangunan Waduk Kuwil. Sesuai musyawarah pemerintah dan masyarakat adat dan lembaga serta organisasi budaya sudah ada kesepakatan Waruga akan dipindahkan dan di tata dengan baik.

“Kami masyarakat adat sangat mendukung pembangunan Waduk Kuwil, untuk itu kami meminta agar Waruga direlokasi dan ditata dengan baik dan rapi sebagaimana permintaan leluhur. Kami juga meminta perlindungan dari Tuhan agar pembangunan dapat berjalan baik dan jauh dari marah bahaya,” kata Wurangian.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Suluttenggo Rusli Manoreh menyatakan, dengan pelaksanaan ritual pemindahan Waruga Kinaangkoan ini, yang telah didukung masyarakat adat dan budaya, sehingga memperkuat dilaksanakan relokasi ini.

“Ritual sangat perlu dilaksanakan, karena ini adat budaya orang Minahasa berkomunikasi dengan leluhur. Dan itu sudah dilakukan dan kita lihat bersama ritual pemindahannya. Balai mempunyai fungsi melestarikan budaya dan apa yang dilakukan ini sangat baik dalam rangka perlindungan budaya dan tradisi serta adat,” tandasnya.(Pow)