manadoterkini.com, AMURANG-Menjelang lelang proyek oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada bulan Februari menjadi sorotan warga.
Hal ini terkait proses lelang yang diduga ada aroma setinggan. Apalagi ada isu, proses lelang hanya seremonial saja. Bahkan isu berkembang kalau kontraktor pemenang tender sudah ditentukan terlebih dulu.
“Ini modus lama, memang Dinas PU mengaku akan dilelang secara profesional dan sesuai mekanisme, hanya saja tidak seperti itu, kami Warga Minsel akan mengawasi jika proses lelang akan dimulai. Jangan sampai infranstruktur masyarakat hanya untuk kepentingan oknum – oknum tertentu,” ujar Sonny Nayoan SH selaku Wakil Ketua DPD Anti Korupsi Garda Sulut yang juga warga Minsel ini kepada manadoterkini.com.
Lanjut Dia, Dinas PU harus teliti melihat kontraktor bermasalah saat mengerjakan proyek tahun kemarin.
“Yang kontraktor bermasalah apalagi kualitas pekerjaan yang jelek atau tidak tuntas, jangan diikutsertakan dalam lelang nanti, mereka harus masuk daftar blacklist dari Dinas PU,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Minsel Ir Joutje Tuerah ST MM beberapa waktu lalu mengatakan, proyek yang akan dilelang menunggu petunjuk dari Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Sampai saat ini kita masih menunggu petunjuk dari ULP, jadi jika pengelola ULP sudah ditetapkan, maka proses lelang sudah bisa similar,” tandasnya.(dav)
