manadoterkini.com, AMURANG – Hingga kini sejumlah daerah di Sulut termasuk Minahasa Selatan masih bergantung pasokan dari luar daerah. Tidak heran kalau cabe atau rica (bahasa manado) menjadi penyebab inflasi di daerah Nyiur Melambai.
Untuk itu, kedepan Bupati Christiany Eungenia Paruntu SE, berharap Minsel bisa menjadi sentra produksi cabe (rica,red). Sehingga kedepan tidak lagi bergantung ke daerah luar.
“Dari hasil panen cabe ini terbukti bahwa dari segi kualitas hasilnya tidak kalah dengan daerah lain. Hanya saja dalam sisi promosi kita masih kurang. Untuk itu saya berharap kepada lapisan masyarakat turut serta mempromosikan. Dengan adanya produksi cabe serta komoditi sayuran di Minsel, tentunya ini ada efeknya pada masyarakat,” kata Tetty sapaan akrab bupati Minsel saat melakukan panen cabe hasil produksi Kelompok Tani (Koptan) di perkebunan Desa Kilometertiga Kecamatan Amurang, Selasa (14/3/2017) bersama Wakil Bupati (Wabup) Franky Donny Wongkar SH dan Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Danny Rindengan MSi.
Lanjutnya, budidaya cabe adalah program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani yang ada di Minsel, sekaligus membantu masyarakat dalam hal ekonomi. Namun hendaknya budidaya ini lebih ditingkatkan lagi.
Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Minsel Ir Frans Tilaar menyebutkan, panen cabe ini adalah hal yang tentunya menambah inflasi dalam sisi komoditi cabe di Minsel.
“Dengan capaian ini saya berharap kepada kelompok tani khususnya petani cabe menjadi sebuah motivasi untuk lebih ditingkatkan lagi,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan bibit cabe, bibit jagung, pupuk dan alat pertanian kepada kelompok – kelompok tani yang ada di Minsel.(dav)
