Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Bahas Pengelolaan Sampah, Bapelitbangda Gelar Rakor Pokja Sanitasi

×

Bahas Pengelolaan Sampah, Bapelitbangda Gelar Rakor Pokja Sanitasi

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, MANADO – Bapelitbang Manado melaksanakan Rapat Koordinasi Pokja Sanitasi Kota Manado. Rapat Koordinasi ini menghadirkan Tim USDP yang diwakili oleh Marina Bustami, Arina Priyanka, dan Honi Irawan.

Menurut Marina Bustami selaku Prosda USDP Provinsi Sulut, Kota Manado masuk ke dalam indeks kuning dalam pengelolaan sampah, sampah perkotaan, drainase, dan air limbah.

“Fakta pengelolaan sampah di Kota Manado, Kota Manado telah menerapkan penanganan sampah dengan 2 cara yaitu pengumpulan dan pengangkutan, dimana sampah dibawah ke tempat penampungan sementara dan kemudian dibawah ke pemrosesan akhir. Sementara ada beberapa cara pengurangan dan penanganan sampah yang belum diterapkan di Kota Manado yang dapat bermanfaat dalam mengoptimalisasi pengelolaan sampah di Kota Manado” kata Marina.

Dalam pengelolaan sampah harus diubah cara pandang tentang sampah dan sistemnya. “Sampah yang dianggap sebagai masalah seperti bau, kotor, menggunung di TPA, pencemaran air, tanah, udara, dan sumber penyakit dapat dibuah sebagai sumber daya dengan cara sampah harus dipilah, jangan cepat dibuang, sehingga umur TPA lebih panjang, lingkungan terjaga dari pencemaran dan kesehatan masyarakat terjaga” ujar Marina B.

“Sistem yang dapat digunakan yaitu dari sentraliasi dengan cara 3P (Pengumpulan, Pengangkutan, dan Pembuangan) menjadi desentraliasi 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)” lanjutnya.

Sementara itu Arina Priyanka menjelaskan tentang profil sanitasi Kota Manado, kondisi pengelolaan sampah saat ini, kondisi eksisting persampahan Kota Manado, keberfungsian layanan, dan regulasi yang dimilki oleh Kota Manado terkait sanitasi.

“Pertahunnya Kota Manado menghasilkan sampah per hari sampai 290.000 Kg dan 5.100 perbulannya. Armada sampah yang terdapat di Kota Manado yaitu Truk Sampah sebanyak 50 unit dan motor sampah sebanyak 27 unit” kata Arina.

Assiten II Pemkot Manado, Ir. Ferry Siwi pada kesempatan yang sama mengatakan Kota Manado telah menyediakan lahan sebesar 4Ha untuk TPA tetapi terkendala oleh dana.

“Jujur biaya untuk kebersihan sangat besar, kita sudah menyediakan lahan sebesar 4 Ha tapi terhambat dengan dana. Kita butuh kajian yang lebih intens, CSR dari pihak swasta sudah jalan. Kalau saya tertarik dengan 3R dengan berkaca di Malang. Dengan konsep Adipura harus ada bank sampah” jelas Assisten II.

Plt. Kepala Bapelitbang Manado, Dr. Liny Tambajong menambahkan, ide pengolahan sampah berbasis kecamatan menjadi perhatiannya dalam pertemuan tersebut. Menurutnya dengan ide ini sampah dapat dikelola oleh masyarakat dan pemerintah bersama-sama untuk sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat jika sampah dapat dikelola dengan efektif dan efisien. (