manadoterkini.com, SULUT – Luar biasa terobosan dan upaya strategis Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sulut menindaklanjuti program ODSK. Pasalnya, Biro yang salah satu tugas pokok dan fungsi koordinasi bidang kesehatan, Rabu (09/08/2017) melakukan konsultasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan masalah kasus Zoonosis di Kementerian Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Jakarta.
Kepala Biro Kesra, dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, diterima Deputi bidang Peningkatan Kesehatan, dr Sigit Priohutomo. Adapun pertemuan ini sebagai tindak lanjut kegiatan kerjasama antara pihak Pemprov Sulawesi Utara untuk kali ke-2 (dua) dengan Kemenko PMK RI. Dimana pada medio Februari 2017 lalu di Manado juga telah dijajaki penguatan peran SKPD dalam menanggulangi penyakit Zoonosis (wabah yang ditularkan oleh hewan bertulang belakang antara lain Rabies, Anthrax, Flu Burung) yang dihadiri oleh Dinas Teknis termasuk Kabupaten/Kota se Sulut. Juga melibatkan kalangan Perguruan Tinggi yakni Universitas Sam Ratulangi Manado.
“Kasus Lyssa (Kematian akibat Rabies) di Provinsi Sulut, sesuai data dan kondisi dilapangan mengalami penurunan dalam rangka program menuju Sulut bebas Rabies 2018 dan ASEAN 2020 (catatan : lihat tampilan Tabel/Grafik). Dimana kasus ini untuk Sulawesi Utara berjumlah 6 (enam) orang, sedangkan yang tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Barat adalah 16 Pasien,” ujar Kabag Humas Pemprov Sulut Roy RL Saroinsong SH, mengutip penjelasan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS.
Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab ini, juga turut pula didampingi Asisten Deputi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK RI, drg Naalih Kalsum MPH, serta Kepala Bagian Kesehatan, Perlindungan Perempuan dan Anak PMDK Biro Kesra Setda Prov Sulut, Verra M Pinontoan S.Psi serta Kasubag Kesehatan Adrian J Rantung SE. (humas/aldi)
