Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPemerintahan

Harga Kopra Digoyang, Mahasiswa Bawa Ban dan Tabung Gas Saat Demo

×

Harga Kopra Digoyang, Mahasiswa Bawa Ban dan Tabung Gas Saat Demo

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, SULUT – Ratusan Mahasiswa dari berbagai organisasi melangsungkan aksi demo damai di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) sebagai bentuk kekecewaan anjloknya harga kopra, Kamis (29/11/2018).

Pantauan di lokasi, para mahasiswa yang berunjuk rasa membawa bendera Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), PMII Cabang Manado ini mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Kolektif Perjuangan Rakyat Sulawesi Utara (Gerakan Kopra Sulut).

Aksi massa juga tampak membawa berbagai spanduk yang bertuliskan ‘save petani kopra’, ‘tolak sawit’, ‘gerakan kopra Sulut naikkan harga kopra’, ‘stabilkan harga kopra’, dan sejumlah tuntuan lainnya.

IMG-20181129-WA0014Aksi Gerakan Kopra Sulut Jilid II (dua) ini merupakan tindak lanjut dari perjuangan Jilid I. Massa juga menuntut 5 tuntutan yakni:
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara segera mengambil langkah-langkah taktis untuk menstabilkan kembali harga kopra.
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara harus membuat regulasi peraturan daerah (Perda) untuk mengontrol harga komoditas pertanian (Kopra).
3. Pemerintah harus menghadirkan BUMD untuk mengelolah dan dan memproduksi hasil pertanian (Kopra) sebagai bentuk industrialisasi di sektor pertanian.
4. Pemerintah harus memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk mengonsumsi hasil produk lokal “seperti minyak kelapa kopra” sebagai bentuk kedaulatan komoditi lokal.
5. Pemerintah harus mempertegas sistem ekonomi bagsa dan kembali pada Pasal 33 UUD 1945.

Aksi massa akhirnya diterima Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Muhammad Rudy Mokoginta dan Kasat Pol-PP Sulut Evans Steven Liow. (Rizath)