manadoterkini.com, AMURANG – Awal tahun 2019 ini atau jelang Januari – Februari, sudah ada 3 pasian penyandang penyakit kusta di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). meskipun untuk tahun 2018 terdata ada 24 orang pentandang penyakitbkusta.
“Ketiga orang ini, mereka semua masih dalam perawatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Minsel Dr Erwin Schouten.
Ditambahkannya, mungkin penyandang kusta masih ada juga yang belum terdeteksi atau belum melaporkan ke puskesmas, rumah sakit atau ke Dinkes.
“Mungkin karena faktor malu sehingga ada penderita tidak datang melaporkan diri. Seharusnya lapor agar ditangani sampai sembuh. Tapi juga kembali kepada penderita apa ingin sembuh atau tidak sebab pengobatan penyakit ini butuh waktu dan proses sehingga sangat perlu kesabaran,” ujrnya.
Dirut RSUD Minsel ini juga menjelaskan, penyebab kusta adalah infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Kondisi ini terutama memengaruhi kulit, mata hidung dan saraf perifer. Gejala penyakit kusta antara lain bercak-bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit.
“Itu disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa atau mati rasa. Juga lemas pada tangan dan kaki. Kusta dapat disembuhkan dengan terapi sejumlah obat selama satu sampai dua tahun. Namun penanganan dini akan lebih baik menghindarkan dari kecacatan. Untuk Minsel, sebaran paling banyak ada di Kecamatan Tatapaan,” tandasnya.(dav)