Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

8.325,51 Hektar Terumbu Karang Rusak, Olly Dondokambey Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

×

8.325,51 Hektar Terumbu Karang Rusak, Olly Dondokambey Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Sebarkan artikel ini

 

sulutmanadoterkini.com, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ronald Sorongan menuturkan, bahwa Sulut sendiri mempunyai 18.439,75 hektar luas area terumbu karang, namun sangat disayangkan sebahagian besar atau seluas 8.325,51 hektar di antaranya mengalami kerusakan.

Hal itu disampaikan Olly pada acara Transplantasi Karang di Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Jumat (5/4/2019).

Olly menambahkan, kerusakan terumbu karang akibat proses alam dan ulah manusia sendiri.

“Hal ini perlu saya utarakan karena saat ini kita menghadapi tantangan nyata dalam hal perlindungan lingkungan dan ekosistem laut dari ancaman kerusakan masal,” ujar Olly mengawali sambutannya.

Lanjut Olly, kerusakan masal itu mulai dari pembuangan sampah sembarangan terutama sampah plastik di saluran sungai yang akhirnya bermuara ke laut, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, seperti masih maraknya penggunaan bom dan racun ikan yang sangat merusak ekosistem laut terutama terumbu karang.

“Yang sedang kita lakukan untuk mengembalikan kondisi ekosistem laut yang lebih baik adalah dengan upaya intervensi seperti transplantasi karang yang kita lakukan hari ini. Kegiatan penanaman karang seperti ini, selain mengajak komitmen para pihak untuk bersama-sama dalam pelestarian. Pemerintah juga semakin bergerak cepat melakukan upaya perlindungan dan pengelolaan melalui percepatan pembangunan 20 juta hektar kawasan konservasi pesisir pada tahun 2020, pengurangan penggunaan bahan plastik sekali pakai untuk menjaga perairan kita dari ancaman kerusakan,” ujar Olly.

Menurut Olly, melestarikan dan atau menjaga kondisi terumbu karang kita sesungguhnya sangat penting dalam menentukan keberlangsungan hidup manusia, karena fungsi-fungsinya seperti, fungsi ekologi, mengontrol iklim di bumi, menyedikan udara yang bersih.

“Kita sadar bahwa 70% bagian dari planet bumi kita adalah air. Lautan dan isinya termasuk terumbu karang memiliki peran menyerap karbondioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Terumbu karang adalah habitat banyak spesies laut yang menyediakan sumber makanan, energi, dan obat-obatan.
Kedua, fungsi ekonomis, selain itu, jika terumbu karang ini kita jaga dan pelihara akan memberi nilai ekonomis penting karena eksotikanya,” jelas Olly.

Daya tarik terumbu karang lata Olly bisa dimanfaatkan bagi pengembangan ekowisata yang mengedepankan unsur edukasi dan konservasi, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, sehingga masyarakat akan sangat bergantung pada kondisi ekosistem lautnya sebagai sumber ekonomi mereka menjadi garda terdepan sebagai pelaku utama kelestarian.

“Kedua fungsi alam terumbu karang tersebut secara utuh mempengaruhi kehidupan manusia. Maka untuk itu, penting kita jaga dan lestarikan tidak hanya bagi kita tetapi bagi anak cucu nanti,” tegasnya.

Kegiatan transplantasi karang ini diharapkan semakin membangkitkan semangat cinta alam daerah Sulawesi Utara dimana pun berada.

“Dengan keaslian, keindahan, keunikan, kekahasan, serta keanekaragamannya yang terjaga dan terpelihara sepanjang masa sebagai cerminan jati diri akan menjadikan Sulawesi Utara tempat ternyaman untuk tinggal dan terpopuler sebagai destinasi kunjungan wisata. Mari kita lestarikan terumbu karang kita,” ajak Olly. (Rizath)