Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanManado

Pejabat Pandang Enteng, GSVL : Tidak Bisa Menganti Namun Saya Bisa Nonaktifkan

×

Pejabat Pandang Enteng, GSVL : Tidak Bisa Menganti Namun Saya Bisa Nonaktifkan

Sebarkan artikel ini
Cerdas Minanga Indah
GS Vicky Lumentut

MANADO, (manadoterkini.com) — Walkota GS Vicky Lumentut rupanya hilang kesabaran melihat kelakuan jajaran pejabatnya yang mulai pandang enteng akhir-akhir ini. Makanya Walikota menegaskan dirinya memang tidak bisa melakukan penggantian pejabat namun bisa menonaktifkan. “Sebagai petahana saya tidak bisa melakukan pengantian pejabat namun bisa menonaktifkan. Dalam undang-undang Pilkada dalam point tersebut ada celah,”ujar Lumentut kepada wartawan usai pelaksanaan paripuran LKPJ Tahun Anggaran 2014.

Dirinya pun berang karena tempat duduk yang disediakan pihak sekretariat dewan awalnya penuh tiba-tiba sudah kosong. Diduga kuat, sikap pandang enteng yang ditunjukan sejumlah pejabat ini karena GSVL, sapaan akrab Lumentut sudah tidak ada kewenangan atau kebijakan lagi mengutak-atik posisi jabatan karena dibatasi aturan sebab GSVL akan mencalonkan diri kembali sebagai Walikota Manado incumbent.

“Masakan undangan Dewan untuk Sidang Paripurna dianggap enteng sejumlah pejabat. Jangan anggap saat ini Walikota tidak punya kewenangan lagi karena dibatasi aturan,” sindir GSVL saat membawakan sambutan di hadapan legislator dan sejumlah pejabat yang masih betah di ruangan.

Menurutnya, Rapat Paripurna dalam rangka Pembicaraan Tingkat II Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD Manado Tahun Anggaran 2014 sangat penting untuk diikuti.

GSVL sangat menyayangkan sikap pandang enteng pejabat-pejabat yang hadir ketika itu namun tiba-tiba meninggalkan tempat sidang. “Dalam aturan, memang Walikota sudah tidak bisa melantik, tapi kalau menon-aktifkan pejabat baik Kaban, Kadis, Camat dan Lurah tentunya bisa. Tak ada undang-undang yang melarangnya,” tukasnya.

Dalam rapat yang berlangsung hingga sore, GSVL hanya mengizinkan pejabat beragama Islam yang seharusnya meninggalkan Sidang Paripurna karena akan menjalankan ibadah berbuka puasa.

“Atau mungkin karena sudah meraih Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK, kemudian sudah merasa puas. Ingat, mempertahankan lebih sulit dari menggapainya. Jadi saya harap pejabat jangan ada lagi sikap pandang enteng dan harus bekerja baik jangan kendor dalam pelayanan ke masyarakat,” tegas GSVL.(ald)