Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Puluhan Pustu di Minsel “Tabiar”, Kinerja Kadis Kesehatan Dipertanyakan

×

Puluhan Pustu di Minsel “Tabiar”, Kinerja Kadis Kesehatan Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini

AMURANG, (manadoterkini.com)-Kinerja Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Maritje Pontoh dipertanyakan. Pasalnya, saat ini kondisi puluhan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah ini terkesan diabaikan atau tidak di fungsikan sebagaimana mestinya.

Padahal umumnya, semua sudah memiliki gedung, namun tidak dimanfaatkan, sehingga pasien harus pergi langsung ke Puskesmas atau rumah sakit, dan itu sudah sejak lama dibiarkan, berbagai macam alasan pun dilontarkan. “Masakan gedung yang dibangun dengan menelan anggaran hingga ratusan juga tidak difungsikan, apa sih yang di kerjakan Kadis Kesehatan,” ujar Wakil Ketua DPD Garda Anti Korupsi Sulut Sonny Venty Najoan SH kepada manadoterkini.com.

Ia mengatakan, di Minsel ada sekitar 80 Pustu yang tersebar, dan sementara masih bergabung masing-masing dengan Puskesmas. Menurut Dia juga ada beberapa Pustu nampak terbengkalai, meski sudah ada bangunannya. “Sebagian besar menggunakan bangunan pemerintah,” ujarnya.

Dari pantauan manadoterkini.com, seperti di desa Wanga misalnya, Desa Toyopon, Rumoong Bawah dan di sejumlah Desa lainnya, ada bangunan Pustu yang terlihat, tapi tertutup rapat, dan sudah ditumbuhi rumput, namun secara keseluruhan bangunan masih terlihat bagus dan sudah mulai rusak bagian atapnya.

Begitu juga bangunan Pustu yang ada di desa Pakuure saat ini sudah tutup, tidak ada pelayanan lagi, meskipun gedungnya masih terawat bagus. “Beberapa waktu lalu ada, namun sekarang sudah tidak ada lagi pelayanan, dan biasanya gedung Pustu itu hanya digunakan kalau ada Posyandu, tapi untuk setiap hari tidak ada,” ujar Sarce warga Pakuure.

Ia dan warga lainnya berharap, agar Pustu tersebut dapat berfungsi kembali seperti semula. “Supaya kami bisa mendapat perawatan jika ada sakit mendadak,” harap mereka, sementara itu, Kepala Dinkes Minsel Maritje Pontoh yang dikonfirmasi manadoterkini.com terkait hal tersebut hanya tersenyum dan tidak mau berkomentar lebih sambil meninggalkan sejumlah wartawan yang ada di gedung Waleta kompleks kantor bupati.(dav)