Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Tenggara

Musim Kemarau, Petani Captikus di Mitra Beralih Profesi

×

Musim Kemarau, Petani Captikus di Mitra Beralih Profesi

Sebarkan artikel ini

RATAHAN, (manadoterkini.com)-Akibat Musim kemarau yang terus melanda wilayah Sulawesi Utara (Sulut) termasuk di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Puluhan petani yang berprofesi sebagai petani captikus di Mitra, saat ini terpaksa mencari profesi lain sebagai tukang ojek untuk bisa menyambung hidup keluarga mereka.

Bahkan puluhan petani captikus asal Silian Raya mengaku, musim kemarau yang terus terjadi membuat mereka tidak bisa berharap banyak dengan hasil produksi captikus, dikarenakan banyak pohon enau yang menjadi bahan dasar pembuatan captikus tidak lagi berbuah atau mulai mati akibat kekeringan bahkan sampai ada yang terbakar. “Semua pohon enau yang ada sudah banyak yang terbakar. Makanya untuk sementara cari pekerjaan lain, pekerjaan pintas kami menjadi tukang ojek, ” ungkap Iwan salah satu Petani Captikus asal Silian Raya.

Hal senada diungkapkan Steven, petani captikus yang juga asal Silian. Menurutnya, kebakaran lahan memberi pengaruh signifikan terhadap menurunnya produksi captikus. “Hampir samua pohon enau, habis akibat terbakar. Bahkan sampai galon tempat menampung saguer ikut terbakar semua, jadi kami alih profesi saja guna untuk menghidupi keluarga kami,” ungkap Steven.

Diketahui, buntut kemarau berkepanjangan, sebagian besar lahan perkebunan di Mitra khususnya di Wilayah Kecamatan Silian Raya ludes dilalap si jago merah. Pantauan manadoterkini.com, kebakaran yang terjadi, bukan hanya menghanguskan rumput yang mengering tapi juga ikut membakar pohon enau termasuk pohon kelapa dan lain sebagainya.(bmw/dav)