Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Liputan KhususPemerintahan

Kunjungan Kerja ke Boltim dan Kota Kotamobagu, Sumarsono Dianugerahi Gelar Adat “PUNU MOLANTUD”

×

Kunjungan Kerja ke Boltim dan Kota Kotamobagu, Sumarsono Dianugerahi Gelar Adat “PUNU MOLANTUD”

Sebarkan artikel ini

PENJABAT Gunernur Sulut Dr Sumarsono MDM, bersama Ketua TP-PKK Provinsi Sulut, Dra. Tri Rachayu melakukan kunjungan kerjanya di Boltim dan Kota Kotamobagu, Sabtu (21/11). Aliansi masyrakat adat Bolaang Mongondow Raya [BMR] memberikan gelar adat “Punu Molantud” kepada Pj Gubernur Soni Sumarsono dan saat itu juga didampingi Ketua PKK Sulut Ibu Tri Rahayu. Pemberian gelar adat rersebut berlangsung di gedung Siti Barokha kotamobagu, dilakulan Ketua AMABOM Raya, Drs. Zainul A Lantong.

sumarsono

Bagi saya nilai-nilai inilah yang senantiasa memotivasi dan menyemakati masyarakat BMR dimanapun berada dalam mengarungi dinamika hidup sebagaimana terekspresikan pada upacara sakral yang sarat dengan nuansa religius dan kultural ini, jelas Sumarsono.

sumarsono

Disamping itu Sumarsono katakan, gelar upacara asat ini mengandung nilai-nilai motivasi dan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pembangunan daerah.

Selanjutnya dalam mempersiapkan BMR sebagai calon DOB di Sulut, khususnya untuk menghadirkan perubahan dalam tatanan ekonomi masyarakat BMR termasuk aliansi masyarakat adat bolmong untuk dapat memberi warna dalam pembangunan melalui kontribusi nyata yang disumbangkan bagi daerah ini, ujarnya.

sumarsono

Secara ekonomi Gubernur katakan kita tidak boleh hanya tergantung dari daerah luar, tapi BMR harus di bangun dengan kemandirian melalui ornamen-ornamen budaya. karena budaya adalah benteng suatu bangsa. Tanpa budaya negara akan runtuh.

‘’Saya percaya budaya BMR mampu mendukung terbentuknya calon DOB ini. Saya berharap mulai hari ini, nilai saya naik dari 7 menjadi 9 dan akan menjadi bagian penting dari Tim yg memperjuangan Provinsi BMR,’’ terangnya.

Dan sebelum saya meninggalkan sulut pada Bulan Juni 2016 mendatang keputusan BMR menjadi DOB susah tuntas sehimgga saya meninggalkam tinta emas bagi daerah bumi totabuan, pungkas Sumarsono.

Sumarsono

Lantong mengatakan menjadi kewajiban Punu Molantut, wajib memperjuangkam apa yang menjadi keinginan dam harapan masyarakat adat BMR, ikut menjaga dan melestarikan nilai adat dan budaya bolmongserta harus menjaga nama baik dimanapun bertugas karena melekat simbol PUNU MOLANTUD.

Sebaliknya Lantong menyebutkan, se bagai Pinu Molantut pa Sarsono berhak pula Memberikan saran nasehat, bahkan kritik terhadap proses perjalanan BMR, serta berjak mendapat dukingam dam pemvelaan dari masyarakat BMR.(alfa/Advetorial)