Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Sumarsono Akan Berupaya PLA Sulut Jadi Yang Terbesar Dan Terbaik

×

Sumarsono Akan Berupaya PLA Sulut Jadi Yang Terbesar Dan Terbaik

Sebarkan artikel ini

Pusat layanan autisMTerkini.com, SULUT – Pusat Layanan Autis (PLA) milik Pemerinta Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut), yang dikelolah oleh Dinas Pendidikan (Diknas Sulut), genap berusia 1 tahun, sejak diresmikan Januari 2015. Peringatan satu tahun PLA tersebut dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono dan ketua TP PKK Sulut, yang juga sebagai Bunda Paud Prov Sulut Tri Rahayu Sumarsono, Jumat (22/01).

Dalam peringatan HUT pertama PLA, dipertontonkan pementasan dari anak anak berkebutuhan khusus yang membawakan lagu dari Jhos Groban, yang berjudul “The prayer” yang dinyanyikan dengan bahasa indonesia, dan membuat Sumarsono dan Istrinya Tri Rahayu sangat terharu sampai meneteskan air mata.

Sumarsono kepada awak media mengatakan, PLA di seluruh indonesia berjumlah 84, dimana untuk PLA Sulut merupakan ke 3 di kawasan Indonesia timur. Sumarson pun berencana pusat layanan autis di Sulut ini, menjadi PLA terbesar. untuk itu, instansi terkait bersama Pemprov Sulut akan berupaya ke pemerintah pusat, untuk mengupayakan, agar ada alokasi dana untuk pengembangan fasilitas, termasuk tenaga pengasuh yang masih kurang dan penanbahan ruangan untuk penginapan bagi para orang tua yang datang dari luar daerah, yang diperkirakan masih akan memamakan biaya sebesa 1,5 Miliar, tuturnya.

Disinggung soal keluarga yang kurang manpu yang memilki anak berkebutuhan khusus, kata Sumarsono, kedepan pemerintah akan merencanakan penggunaan BPJS bagi mereka yang tidak mampu.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Nasional Prov Sulut Asiano Gemmy Kawatu menginformasikan, bagi pemerintah kabupaten kota, dimana PLA Pemprov menerima rujukan, jika sudah tidak bisa di tampung lagi di SLB yang ada dimasing-masing daerah.

Dari penjelasannya, PLA milik Provinsi Sulut adalah PLA kedua terbesar dari 84 PLA di Indonesia yang memiliki alat terapih khusus, tenaga ahli, dokter ahli, yang walaupun disisi lain masih membutuhkan sekitar 20 pengasuh bagi anak-anak yang datang dari Papua, Maluku, Kendari dan Gorontalo. (Alfa)