Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Liputan KhususPemerintahan

Kunjungi Semburan di Tondangou, Sumarsono Ajak Warga Tetap Waspada

×

Kunjungi Semburan di Tondangou, Sumarsono Ajak Warga Tetap Waspada

Sebarkan artikel ini

PENJABAT Gubernur Sulawesi Utara Dr Soni Sumarsono MDM mengajak warga Tondangou Kota Tomohon untuk tetap mewaspadai gejala alam yang terjadi berupa semburan air di Desa Tondangou. Ajakan Gubernur tersebut disampaikan usai melihat langsung tiga titik semburan air yang terjadi di cluster 24 Pertamina Geotermal Energi (PGE) Lahendong yang beroperasi di wilayah sekitar Desa Tondangou, Jumat (01/01/2016) Pagi.

Sumarsono
Pj Gubernur Soni Sumarsono bersama kapolda saat mengunjungi semburan uap air Tondangow

Gubernur ketika itu ikut didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung SH, Dan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, Ketua Pengadilan Tinggi Manado M Mabruk SH, Kadis ESDM Ir Marly Gumalag, Kaban PMD Dra Lynda Watania Msi serta Karo SDA Dr Frangky Manumpil yang di tuntun pihak Perusahaan.

“Mengingat tiga titik semburan ini terjadi di lahan masyarakat, maka diharapkan masyarakat dapat bersabar dan tenang mengingat perusahaan telah mengambil langkah-langkah emergensi terkait dengan limpahan air dan percikan dapat di alirkan ke rawa atau kali (sungai) yang ada, ujar Sumarsono sembari menyebutkan, walaupun tidak ada lumpur dan gas beracun, namun warga tetap waspada,” ajak Sumarsono.

Tondangow

“Mudah-mudahan peristiwa ini tidak akan sampai berdampak negatif terhadap warga, sekitar,” kunci Dirjen Otda Kemendagri ini.

Sementara Manajer Operasi PGE Lahendong Ahmad Yani mengatakan, peristiwa pertama terjadi pada 30 Nopember 2015 lalu kemudian kedua muncul awal Desember dan pada pertengahan Desember 2015 terjadi semburan uap air yang ketiga.

Yani menyebutkan, ini buka semburan lumpur seperti di lapindo, melainkan hanya berupa uap air dimana lumpur yang terbentuk itu merupakan tanah permukaan yang berinteraksi dengan dengan uap air tadi. Masalah ini bisa terjadi karena alami dan bisa juga berkaitan dengan sumur yang ada. Pihaknya sementara dalam penanganan untuk memindahkan rig pemboran dari lahendong 25 atau desa leilem ke cluster 24 dimana ada sumur yang akan di observasi. “Jika kemungkinan ada kebocoran kesing, tim kami akan langsung memperbaikannya,” tegas Ahmad Yani.

soni Sumarsonon

Jika tidak ada indikasi kebocoran dari sumur maka PGE akan melakukan penanganan dengan metode lain yang sesuai dalam rangka meyelamatkan aset yang ada dan lingkungan sekitar. Karena itu Yani kembali menegskan bahwa masyarakat perlu ketahui dari semburan uap air yang keluar ini tidak ada kandungan gas yang membahayakan warga.”PGE dan pemerintah daerah terkait senantiasa terus melakukan monitoring secara terus menerus,” tandasnya.(alfa/advetorial)