Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

PKBM Minsel Minim, Siswa Putus Sekolah Makin Sulit Ikut Paket A, B dan C

×

PKBM Minsel Minim, Siswa Putus Sekolah Makin Sulit Ikut Paket A, B dan C

Sebarkan artikel ini

MTerkini.com, AMURANG – Jumlah angka pengangguran di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) cukup tinggi. Ini diakibatkan banyaknya anak muda yang putus sekolah, yang berdampak pada sulitnya mencari lapangan kerja, karena tak memiliki ijazah.

Selain itu, kurangnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi salah satu faktor banyaknya pengangguran. Tak pelak, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minsel mendapat sorotan warga.

Salah satunya pemerhati dunia pendidikan di Minsel bernama Andris Setlight. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel seharusnya memperhatikan hal tersebut. Karena dengan minimnya PKBM, maka sulit juga anak muda yang putus sekolah mengikuti penyesuaian atau Paket A, B dan C untuk mendapatkan ijazah. Dengan begitu, tingkat pengangguran tak bisa ditekan.

“Yang saya tahu selama ini, PKBM yang aktif hanya di Kecamatan Tenga Kaaruyen, Kecamatan Amurang di Kelurahan Lewet dan Desa Kilo Meter Tiga, Kecamatan Tumpaan dan Kecamatan Suluun Tareran,” ujar Setlight.

Seharusnya, Pemkab Minsel memperbanyak PKBM, sehingga warga Minsel yang tak memiliki ijazah boleh mengikuti ujian persamaan dan boleh mendapatkan ijazah.

“Ketika memiliki ijasah mereka boleh melamar pekerjaan di perusahaan ataupun tempat-tempat yang membutuhkan tenaga kerja,” jelasnya.

Kepala Dinas Dikpora Minsel Ollivya Lumi SSTP saat dikonfirmasi mengatakan, instansi yang dipimpinnya siap memfasilitasi pendirian PKBM maupun kegiatan operasionalnya.

“Jika ada masyarakat maupun pihak pemerintah, baik kecamatan ataupun kelurahan/desa yang memasukkan permohonan pengadaan PKBM, kami akan langsung memprosesnya,” tandasnya.(dav)