Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanPolitik

James Sumendap Ngotot Maju Pilkada Manado, Maunya Bersama Lucky Rumopa

×

James Sumendap Ngotot Maju Pilkada Manado, Maunya Bersama Lucky Rumopa

Sebarkan artikel ini

Sumendapmanadoterkini.com,  SULUT – Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap (JS) yang juga politisi PDIP ngotot ingin dipilih partai “kepala banteng” untuk bertarung sebagai kandidat calon Wali Kota Manado periode 2020-2025.

Keinginan JS tersebut disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan para bupati/wali kota bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey di Kantor Gubernur Sulut, Senin (25/11/2019) kepada wartawan.

Tak tanggung-tanggung JS bahkan menginginkan dirinya berpasangan dengan Pdt. Lucky Rumopa sebagai wakilnya.

“Calon semuakan tidak kuat buat Manado, saya lebih kuat,” tegas Sumendap tanpa basa basi.

Namun JS sendiri merendah bahkan menyerahkan semua keputusan calon kepala daerah khususnya kota Manado kepada Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey yang juga menjabat gubernur Sulut.

“Tapi satu hal yang harus kalian (wartawan) ketahui bahwa itu semuanya tergantung pada gubernur (Olly Dondokambey),” tutur Sumendap.

Keinginan JS ngotot bertarung di Pilkada Manado karena dinilainya calon wali kota Manado dari PDIP belum mampu berbicara banyak (pada survei) selain dirinya.

“Saya juga kalau ada calon yang cocok menjadi wali kota Manado ngapain saya mau (ngotot) mau jadi wali kota Manado. Tapi kalau saya lihat calon wali kota Manado itu tidak mampu membuat Manado itu jadi lebih baik, kenapa bukan saya dan Pendeta Lucky,” tutur Sumendap.

Bahkan JS sendiri mengungkit banyak keluarga pendeta dan tokoh agama dijadikannya pejabat seperti wakil bupati Minahasa Tenggara.

“Jadi tidak ada salahnya kalau di Manado saya bikin lagi keluarga pendeta itu membuktikan komitmen saya terhadap gereja terhadap mesjid dan lainnya sebagai bagian memajukan masyarakat Sulawesi Utara khususnya Kota Manado,” katanya.

Sumendap pun ingin mengarahkan para keluarga dari tokoh agama tidak hanya melayani di lingkup keagamaan saja melainkan juga melayani di tengah-tengah masyarakat.

“Jadi konsekuensi logis dari pemimpin itu harus ada di tengah. Satu hal yang Manado harus perbaiki pertama memberi kenyamanan kepada pengendara yang ada di kota Manado, pada masyarakat perjalan kaki dan memberi rasa nyaman kepada usaha-usaha kecil untuk membantu mereka supaya mereka juga tidak terpinggirkan akibat dari globalisasi ekonomi yang luar biasa di kota Manado.”

“Dan terakhir Manado harus bersih. Dalam enam bulan bersih Manado,” jelas Sumendap. (Rizath)