Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita PilihanEkonomi dan Bisnis

Push Kredit, Hingga Digitalisasi Captive Market, BSG Siapkan Strategi Jitu

×

Push Kredit, Hingga Digitalisasi Captive Market, BSG Siapkan Strategi Jitu

Sebarkan artikel ini
Pepah
Dirut Bank SulutGo Revino Pepah SE MM

manadoterkini.com, MANADO – Bank SulutGo (BSG) kembali mencatat prestasi gemilang. Tahun 2022 lalu, Torang pe Bank membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 323,3 miliar, atau naik 107.29 persen dari rencana bisnis atau RBB 2022.

Capaian ini secara Year on Year (YoY) bertumbuh 39.67 persen di mana laba Setelah Pajak laba ini terealisasi Rp 252,2 miliar atau secara YoY bertumbuh 55.64 persen.

Kinerja keuangan BSG Per 31 Des 2022 Unaudited, mencatat Total Aset sebesar Rp 20,5 Triliun, 96.46 persen dari RBB-2022, YoY bertumbuh 9.61 persen.

Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 16,1 Triliun, 95.57 persen dari RBB-2022, YoY bertumbuh 3.30 persen.

Sementara, penyaluran kredit sebesar Rp 13,5 Triliun, atau mencapai 95.71 persen dari RBB-2022, YoY bertumbuh 3.21 persen.

Indikator lainnya, CAR -17.99 persen, NPL Gross – 2.90 persen, BOPO – 81.67 persen dan LDR- 83.40 persen.

Dan dalam rangka menunjang pemulihan ekonomi tersebut serta meningkatkan rentabilitas bank, BSG mengembangkan digitalisasi, meningkatkan penyaluran kredit serta menekan kredit bermasalah.

Dampak dari dari upaya-upaya tersebut yang memampukan BSG dapat tetap bertumbuh dan menutup tahun 2022 dengan cukup baik.

Bertolak dari kinerja keuangan tersebut, tahun 2023  ini BSG menyiapkan strategi  jitu.

“Yang pertama adalah mempush kredit dan meningkatkan kualitas aset, kemudian menerapkan CASA secara  efektif  dan yang ketiga mengoptimalkan digitalisasi pada captive market kami,” ujar Dirut BSG Revino Pepah, Selasa (14/2/2023) sore.

Tak kalah pentingnya, kata Pepah, adalah dengan terus memupuk  Dana Pihak Ketiga (DPK) serta meningkatkan efisiensi di segala lini, karena ada banyak tantangan eksternal dan internal yang juga harus dihadapi.

“Ke internal, saya ingatkan lagi bahwa bank ini harus beroperasi dalam ruang lingkup regulasi internal maupun eksternal. Tata kelola perusahaan yang baik itu jangan hanya menjadi cita-cita tapi menjadi aksi nyata dalam kehidupan profesi kita sehari-hari,” pungkasnya.