Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Harga Anjlok, Petani Cengkih Duduki Gedung “Cengkih” DPRD Sulut

×

Harga Anjlok, Petani Cengkih Duduki Gedung “Cengkih” DPRD Sulut

Sebarkan artikel ini

petani cengkihSULUT, (manadoterkini.com) – Anjloknya harga cengkih berdampak pada perputaran roda ekonomi, dan membuat para petani cengkih di Sulawesi Utara terus menjerit. Hal tersebut membuat para Petani cengkih dari Kabupaten Minahasa Kecamatan Kombi datang menduduki gedung “cengkih” DPRD Provinsi Sulawesi Utara.

Koordinator Lapangan (Korlap) Boy Tangkau dalam orasinya mengatakan “Turunnya harga cengkih membuat petani menjadi sengsara dalam kehidupan dan penghidupan baik dalam keluarga maupun masyarakat. Kami juga menduga bahwa adanya mafia cengkih yang masuk dalam penentuan harga” Jelasnya

“Kami meminta kepada Pemerintah dan pihak DPRD untuk memperhatikan nasib kami sebagai petani cengkih, sampai saat ini Pemerintah dan DPRD tidak peduli dengan nasib kami,” tegasnya dengan nada ber api-api.

Menaggapi hal tersebut, personil komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan Billy Lombok SH kepada manadoterkini.com mengatakan permohonan maaf sebesar-besarnya karena tidak bertatap muka dengan pendemo dari Tondano Kombi dan sekitarnya. “Sehubungan dengan agenda reses maka kami tidak sempat bertatap muka dengan mereka, hal ini akan kami bahas secara internal Komisi II dengan mitra kerja terkait yang berhubungan dengan tata niaga cengkih,” ungkpanya.

“Komisi II sudah mendorong Dinas terkait yakni perkebunan, dan penyuluh agar tetap membantu kebutuhan-kebutuhan petani, sejauh yang mampu ditangani APBD dan agar instansi dapat cerdas melobi APBN agar petani dapat merasakan bantuan-bantuan dari Pemerintah,” tambah Lombok.

Para pendemo diterima oleh sekretriat Dewan yakni Kabag Humas Theresia Sundah dan pimpinan Dewan Wenny Lumentut. (toar)