Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Liputan KhususMinahasa Selatan

Wabup Jadi Irup Hardiknas dan OTDA ke-XXII di Minsel

×

Wabup Jadi Irup Hardiknas dan OTDA ke-XXII di Minsel

Sebarkan artikel ini

manadomanadoterkini.com, AMURANG – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar SH bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXII di Kabupaten Minsel pada Selasa (2/5/2018).

manado

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Minsel inj dihadiri juga oleh Wakik Ketua DPRD Minsel Frangky Lelengboto ST. Sekdakab Drs Danny Rindengan MSi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) para Asisten, para Kepala Perangkat Daerah (PD), Unsur Pendidikan, Tenaga Kependidikan se- Minsem, LSM dan Ormas.

mando

Wongkar menyampaikan bahwa 2 Mei merupakan hari yang mempunyai makna bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi baik jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.

manadoHardiknas diperingati untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan yang patut kita kenang dan hargai. Tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018 adalah “Menguatkan Pendidikan, Menguatkan Kebudayaan” seiring dengan itu kepada para pegiat pendidikan, beliau atas nama pribadi dan pemerintah menghaturkan rasa hormat yang mendalam atas peran aktifnya dalam mencerdaskan anak didiknya, serta kepada ibu dan bapak pendidik di seluruh jenjang yang tidak lelah menyalurkan inspirasi, membuka jalan pencerahan dan membangkitkan asa setiap insan yang di didiknya agar menjadi manusia yang berkarakter, berpengetahuan dan memberikan faedah bagi sekitarnya.

manado

“Hardiknas sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Oleh karena itu, salah satu dukungan yang perlu kita berikan pada anak-anak indonesia adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jaman, dengan mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi. Karakter terdiri dari dua bagian, pertama karakter moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karakter moral itu antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih dan sopan santun. Kedua dan tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja, di antara karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi dan kepemimpinan. Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang, kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat. Literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya, literasi dasar memungkinkan anak-anak meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya, serta yang tak kalah pentingnya adalah komponen kompetensi, abad 21 menuntut anak-anak indonesia mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur, maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi,” jelasnya.

manado

Lanjut Dia, tugas kita semua untuk memastikan benar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam, dan memberikan ruang bagi anak-anak Indonesia untuk berkontribusi serta memajukan dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya.

“Rasa percaya dari orang dewasa kepada anak-anak untuk berkarya dan ikut membawa kebudayaan kita terus bergerak melangkah maju adalah kunci kemajuan negara,” ujarnya.

minsel

Pada kesempatan itu juga dilanjutkan dengan memperingatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-22 Tahun 2018, yang merupakan momentum untuk mengevaluasi perkembangan kinerja pelaksanaan otonomi daerah pada masing-masing daerah otonom.

Maka dari itu setiap pemerintah daerah harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja yang telah dicapai, seraya mengatasi berbagai hambatan dalam pelaksanaan otonomi daerah, dimana pemerintah daerah harus senantiasa fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing perekonomian daerah.

manado

“Inilah tujuan utama otonomi daerah yang harus menjadi prioritas kebijakan daerah pada setiap pemerintah daerah di Indonesia,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pelaksanaan Otda harus mampu meningkatkan kinerja pelayanan publik sesuai dengan kepentingan masyarakat dan upaya peningkatan kinerja pelayanan publik.(dav/adv)