Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pemerintahan

Kandouw kecewa, pinjaman untuk UMKM hanya terealisasi 300 M dari 7 Triliun

×

Kandouw kecewa, pinjaman untuk UMKM hanya terealisasi 300 M dari 7 Triliun

Sebarkan artikel ini

stevenmanadoterkini.com, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw kecewa karena kurangnya realisasi anggaran terkait penyaluran pinjaman tanpa agunan, yang diberikan pemerintah pusat untuk UMKM di tahun 2022 ini

Pasalnya dari 7 Triliun rupiah yang disalurkan hanya mampu terealisasi sebesar 300 milliar.

“Sesuai laporan dari Bank Indonesia (BI) yang menjadi akselerator UMKM, alokasi anggaran (pinjaman UMKM) yang disalurkan di Sulut sebanyak Rp. 7 triliun, tanpa agunan. Namun dari angka ini, yang tersalur baru Rp. 300 miliar.”

Hal ini disampaikan Kandouw saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulut Tahun 2022, yang digelar di Luwansa Hotel Manado, Rabu (14/9/2022).

“Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik akan dikembalikan ke pusat,” ungkapnya.

Olehnya itu, Kandouw kemudian mengusulkan agar pinjaman untuk pelaku usaha bisa melalui rekomendasi Dekranasda di masing-masing kabupaten/kota.

“Saya usul kita by-pass saja, jadi rekomendasi untuk UMKM di Sulut, utamanya dari Ketua Dekranasda. Supaya anggarannya bisa tersalurkan dengan baik, sehingga efeknya bisa dirasakan UMKM di Sulut,” cetusnya.

Lebih jauh, dalam peranannya sebagai wadah pemberdayaan kerajinan, seni dan budaya di daerah, Dekranasda diminta untuk senantiasa tampil sebagai fasilitator bagi para pengrajin dan pelaku-pelaku usaha di sektor UMKM untuk terus mengembangkan kualitas yang dimiliki.

“Saya mendorong juga tentang kearifan lokal kita, supaya Dekranasda menjadi wadah dalam mendorong kearifan lokal khususnya kerajinan, yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional, dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada, mulai dari transportasi hingga digitalisasi,” kata Kandouw.

Wagub Sulut ini juga menyebutkan bahwa, berkat kerja keras dan terobosan-terobosan dari Gubernur Olly Dondokambey, selama 2 tahun terakhir ini Sulut menjadi daerah selain DKI Jakarta, yang punya “direct flight” atau penerbangan langsung, seperti ke Singapura, Tokyo (Jepang) hingga yang terakhir Jeju (Korea Selatan).

“Jadi semuanya ini kan peluang, yang menjadikan kita harus proaktif. Kadis Perdagangan harus aktif, mendata, menjembatani ini,” terangnya.

“Sayang kan kalau tidak dimaksimalkan, jangan sampai ada kata-kata tidak tahu mau kirim apa. Jadi tidak ada alasan lagi mau bilang tidak ada pasar,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal Dekranas Reni Yunita, Pj. Sekdaprov Sulut Praseno Hadi, Ketua Dekranasda Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Sulut, Ketua DWP Sulut, serta para Ketua dan Pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sulut. (*/Rizath)